
Hari ini, Kamis (3/5/2012), anggota DPRD ke Jakarta guna membicarakan persoalan jalan khusus pengangkutan batubara. Sebab selama ini, pengakutan batubara merusak jalan umum di Sumatera Selatan.
"Kami benar-benar merasa dilecehkan. Jangankan diterima menteri, kami pun tidak dapat bertemu dengan Dirjen Mineral dan Batubara," kata Ketua Komisi IV DPRD Sumatera Selatan, Edward Jaya, kepada detikcom, Kamis (03/05/2012).
"Tampaknya sulit sekali memperjuangkan hak-hak rakyat Sumsel melalui jalur damai,” kata Edward Jaya, yang datang bersama para anggota Komisi IV da Wakil Ketua DPRD Sumsel Djauhari.
Angkutan batubara dari Lahat dan Muaarenim menuju Tanjung Api-Api dan Palembang, membuat jalan umum rusak. Jalan tersebut kerap menimbulkan kecelakaan dan kemacetan. Meski sudah ada surat edaran dari Gubernur Sumsel agar mereka dilarang melalui jalan umum, tapi mereka terus saja menggunakannya.
Sementara Najib Matjan, anggota Komisi IV DPRD Sumsel, mengatakan perlakuan pemerintah pusat terhadap Sumsel memang sangat menyakitkan. Sejauh ini, setiap tahun Sumsel hanya mendapatkan Rp 2 miliar dari penghasilan PT Batubara Bukitasa.
"Mereka belum membangun jalur rel kereta api double track ke Tanjung Api-Api. Mereka justru membangun jalur kereta api ke arah Lampung. Maksudnya apa ini? Apa memang Sumsel harus merdeka," katanya.
Selain ke Kementerian ESDM, rombongan anggota DPRD Sumsel juga ke Kementerian Perhubungan dan Kementerian Keuangan.
Sumber : detik.com
Blogger Comment
Facebook Comment