Lapak Buku Bekas Titi Gantung Ditertibkan

G+


MEDAN, Dunianews.Net  -Satpol PP Kota Medan bergerak membersihkan lapak pedagang buku bekas dan sejumlah warung kuliner di kawasan Titi Gantung, Senin (19/12) siang. Penertiban itu sempat mendapat perlawanan dari pedagang buku bekas di lokasi itu. Adu mulut pun sempat terjadi antara Kasatpol PP M Sofyan dan beberapa pedagang buku.

matan Sumut Pos, pedagang mengeluarkan buku-buku bekas dari dalam kios dibantu petugas satpol PP. Setelah kios kosong, petugas Satpol PP langsung mengangkutnya. Salah seorang pria paro baya sempat mendatangi Kasatpol PP M Sofyan, dan dia minta diberi waktu dua minggu lagi berjualan di tempat itu untuk mencari tempat berjualan baru. Namun permintaan itu langsung ditolak Sofyan. Pembersihan kios milik pedagang kaki lima (PK5) maupun kuliner terus dilanjutkan. Meski penertiban berlangsung lancar dan tertib, namun sempat terjadi adu mut antara Kasatpol PP M Sofyan dengan Ida, selaku Sekretaris Persatuan Pedagang Buku Bekas Lapangan Merdeka (P2BLM).

Sofyan awalnya memberi tengat waktu hingga pukul 14.00 WIB agar pedagang mengangkut dagangan mereka. Namun oleh pedagang meminta waktu hingga pukul 16.00 WIB. “Bapak jangan tunjuk-tunjuk gitulah. Jangan seperti binatang kami bapak anggap,” kata Ida di hadapan M Sofyan.

“Saya ini lagi berbicara, tolonglah didengar dulu. Kalian sudah diperingatkan berkali-kali pun tetap saja tak mau mendengar,” jawab Sofyan dengan nada suara tinggi. Dia meminta pedagang tenang dan mendengar arahannya.

Tak mau adu mulut menjadi panjang, Sofyan akhirnya meninggalkan pedagang yang ngotot tadi. Ia pun berjalan ke lokasi bawah jembatan, persis ke arah jalan depan RS Murni Teguh.  Dalam penertiban itu, ratusan petugas Satpol PP Medan turut dibantu pihak Brimob Poldasu dan juga kecamatan. Turut hadir pihak PT. KAI dalam penertiban tersebut. Satpol PP juga menurunkan sejumlah truk untuk mengangkut lapak maupun tenda yang digunakan para PK5 berjualan.

Seperti yang diketahui, bila lapak pedagang buku bekas tuntas, maka di lokasi itu akan dilakukan pemagaran.

Pemagaran itu untuk menutup akses kawasan Titi Gantung agar tidak lagi dilewati pengendara sepeda motor. Rencana pemagaran akan dilakukan dalam waktu dekat.

Upaya itu sebagai bagian dari sterilisasi salah satu kawasan cagar budaya di Kota Medan. Khusus pedagang buku bekas dan pedagang kuliner yang selama ini memanfaatkan fasilitas umum di sana, diharapkan berpindah tempat.

Kasatpol PP Kota Medan M Sofyan mengatakan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebenarnya sudah membuat besi penghalang namun masih bisa dilalui para pengendara sepeda motor. “Jadi nantinya kita buat pemagaran di kawasan Titi Gantung ini, di mana hanya bisa dilalui pejalan kaki. Ini sudah kesepakatan kita bersama, baik oleh PT KAI, kecamatan dan polsek setempat,” ujarnya kepada wartawan, di sela-sela aksi penertiban pedagang buku bekas Titi Gantung, Senin (19/12) siang.

Pemagaran tersebut, kata dia, akan dilakukan usai sterilisasi pedagang di areal tersebut. Di sisi lain Sofyan menyebutkan, ada 27 kios milik  pedagang buku bekas yang berjualan di sepanjang Titi Gantung. Kemudian 20 kios yang berjualan di bawah Titi Gantung, persisnya Jalan Veteran Ujung  yang bersebelahan dengan Kantor Lurah Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur. Jumlah itu masih di luar lapak milik para pedagang kuliner. “Kita sudah peringatkan, dan pokoknya semua akan kita bersihkan,” imbuhnya.

Diketahui, Pemko Medan telah menyediakan lapak sebanyak 180 unit bagi para pedagang buku bekas di sisi timur Lapangan Merdeka. Oleh karenanya para pedagang tidak diperkenankan lagi berjualan di kawasan yang merupakan sisa situs sejarah dan telah menjadi cagar budaya tersebut.

Bendahara P2BLM, Didi Siswanto mengaku tidak ada masalah dengan penertiban yang dilakukan Pemko Medan melalui Satpol PP ini. “Pada prinsipnya kami sepakat ditertibkan. Kami memastikan seluruh pedagang yang tergabung dalam P2BLM, tidak ada yang keberatan,” katanya.

Apalagi, kata dia, pemko telah sediakan lapak berjualan bagi pedagang bekas di sisi timur Lapangan Merdeka. “Jumlah kami ada 64 orang. Pada dasarnya kami siap pindah ke sisi timur. Sebelum penertiban ini pun kami sudah sortir barang-barang ke sana. Sebagian ada yang memakai tenda,” ujarnya



Sumber : Sumutpos.co

 

Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment