Jakarta - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan
memperketat persyaratan keamanan baterai lithium-ion (Li-ion) dan
melakukan inspeksi secara berkala. Hal ini dilakukan agar insiden
seperti meledaknya sejumlah handset Galaxy Note 7, tidak terulang
kembali.
Kementerian Perdagangan, Industri dan Energi Korsel menjelaskan dalam
sebuah pernyataan bahwa manufaktur baterai Li-on, yang produknya biasa
digunakan dalam perangkat portabel, akan berada dalam pengawasan yang
lebih ketat dan diperiksa secara berkala. Kebijakan serupa juga berlaku
untuk perangkat yang menggunakan baterai Li-ion.
"Kami meminta industri melihat bahwa upaya keamanan sama pentingnya
dengan mengembangkan berbagai produk baru melalui inovasi teknologi,"
kata Wakil Menteri Perdagangan, Industri dan Energi Korsel, Jeong
Marn-ki, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (7/2/2017).
Seperti diketahui sebelumnya, insiden meledaknya Galaxy Note 7
beberapa waktu lalu menyita perhatian besar. Samsung yang awalnya hanya
menghentikan penjualan Galaxy Note 7 sementara waktu, akhirnya
menghentikan penjualan dan produknya secara permanen.
Setelah melakukan investigasi terkait masalah yang ada di Galaxy Note 7, Samsung
mengungkap penyebab meledaknya sejumlah perangkat tersebut. Dalam
pengumuman beberapa hari lalu, Samsung mengungkap bahwa desain baterai
lah yang menjadi penyebab masalah.
Sumber
Blogger Comment
Facebook Comment