Choi Soon-sil, yang sudah mengenal
presiden Korea Selatan sejak 40 tahun lalu, mengajukan permintaan maaf
setelah didakwa oleh jaksa.
Perempuan ini tiba di Kantor Kejaksaan
di Seoul, Senin (31/10) dengan mengenakan topi hitam dan syal untuk
mendengar dakwaan memanipulasi Presiden Park Gun-hye."Mohon maafkan saya," katanya, seperti dilaporkan kantor berita Korsel, Yonhap.
Presiden Park sudah lebih dulu meminta maaf karena mendapat nasihat dari dia dan mengaku seorang warga biasa yang belum melewati pemeriksaan keamanan mendapat akses untuk melihat beberapa naskah rancangan pidatonya.
Namun banyak yang menduga Choi memiliki pengaruh yang besar atas presiden Korsel tersebut.
Choi, yang berusia 60 tahun, juga dituduh memanfaatkan persahabatannya dengan Presiden Park untuk mendapat keuntungan ekonomi.
"Saya sudah melakukan dosa yang layak mendapat kematian," tuturnya.
Sejumlah pengunjuk rasa berkumpul di luar kantor kejaksaan, meminta agar Cho ditahan dan Presiden Park mengundurkan diri.
Skandal ini mengemuka pekan lalu setelah Presiden Park akhirnya mengaku Choi mengedit beberapa pidatonya dan memberi bantuan dalam urusan hubungan masyarakat.
Choi dilaporkan dekat dengan Park Park Gun-hye sejak ayah Choi, seorang pemimpin kelompok agama, berhasil meyakinkan Park bahwa dia bisa membantu Park untuk berkomunikasi dengan mendiang ibunya.
Namun ayah Choi membantah berita tersebut dalam sebuah wawancara tahun 1990 lalu.
Park, yang terpilih menjadi presiden tahun 2012 lalu, dikritik karena terlalu mengandalkan sekelompok kecil orang-orang dekatnya yang sudah lama dikenalnya.
Sumber : BBC Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment