Media Sosial dan Tren Sesaat Om Telolet Om

G+


Jakarta, Dunianews.net -- Secara mendadak frasa om telolet om digunakan oleh banyak orang di berbagai negara. 'Biang keladinya' Indonesia, tentu saja tren ini bisa mendunia berkat peran internet.

Filosofi om telolet om sungguh sederhana, yakni berawal dari gerombolan anak-anak yang berdiri di pinggir jalan raya sembari berteriak "om telolet om!" ke arah bus yang lewat.

Lalu bising klakson "telolet" yang dikeluarkan mampu membawa kebahagiaan untuk anak-anak itu.

Menurut pakar komunikasi sekaligus Guru Besar Universitas Indonesia Ilya Revianti, fenomena om telolet om adalah pertarungan budaya hasil konstruksi realitas sosial terhadap kreativitas anak bangsa yang kemudian meluas ke penjuru dunia dengan bantuan media sosial.



Hal menariknya, om telolet om bisa diterima sebagai bagian dari budaya populer dunia.

Fenomena om telolet om memang bisa mendunia lantaran banyak netizen yang mempublikasikannya di platform internet seperti YouTube, Facebook, Instagram, dan Twiter.

"Ini merupakan fakta nyata akan kekuatan teknologi komunikasi media dengan karakter khasnya. Semua orang bisa menjadi produsen pesan berupa ungkapan kreativitas tentang realitas sosial yang dihadapinya sehari-hari," jelas Ilya dalam pernyataan resminya, Jumat (23/12).

Dari pandangan Ilya, peran media sosial memang besar khususnya menjadi alternatif sumber informasi penyeimbang.

"Hal yang perlu dicatat, kita harus bijak menggunakannya [media sosial]. Yang penting, bisa menyeleksi konten mana yang sampah dan mana yang bermanfaat," tuturnya.


Hanya sesaat

Perusahaan riset Isentia melakukan pemantauan terhadap fenomena om telolet om.

Frasa ini mulai populer sejak 19 Desember lalu dan hangat diperbincangkan di semua kanal media sosial hingga 23 Desember.

Namun, titik klimaks perbincangan om telolet om terjadi pada 21 Desember kemarin dan saat ini cenderung menurun.

"Netizen lokal membicarakan om telolet om di ragam media sosial mencapai titik tertinggi pada 21 Desember. Netizen mancanegara juga kecanduan, khususnya dari Amerika dan Inggris dengan pergerakan sampai ribuan per hari," kata General Country Manager Isentia Jakarta, Luciana Budiman.


Secara umum, total pembicaraan om telolet om mencapai 176.984 buzz selama lima hari di Indonesia. Sedangkan di Inggris dan Amerika secara berturut-turut mencapai 1.968 dan 5.766 buzz.

Meski dinilai hanya menjadi tren sesaat, om telolet om mendapat sambutan dari Presiden Joko Widodo.

"Sebuah kesenangan, sebuah kebahagiaan dari rakyat untuk memperoleh sebuah hiburan atau sebuah hobi, saya kira sangat bagus sekali," katanya seusai menghadiri acara Deklarasi Pemagangan Nasional menuju Indonesia Kompeten, di Kawasan Karawang International Industry City (KIIC), Karawang.

Menurut Presiden, melakukan sesuatu hal yang sederhana dan dapat sesegera mungkin diketahui oleh dunia merupakan bukti kekuatan media sosial yang tak bisa dibendung kecepatannya.


Sumber : CNN Indonesia
Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment