(DuniaNews) - Peningkatan aktivitas kegempaan multiphase (MP) di Gunung Merapi dalam beberapa hari terakhir adalah catatan adanya aktivitas baru. Peningkatan aktivitas itu indikasi adanya pembentukan kubah lava baru di puncak gunung teraktif di dunia tersebut.
"Ada pergerakan di dapur magma berupa pembentukan kubah lava baru. Namun titik lokasi belum kami ketahui karena dari Pos Selo tidak terlihat. Dengan data yang ada ini, kami akan segera mengecek langsung ke puncak. Yang pasti status Merapi masih aktif normal," papar Petugas Pos Pengamatan Gunung Merapi di Selo, Boyolali, Azwar Nurmanaji, Rabu (15/2/2012).
Beberapa waktu terakhir, Gunung Merapi menunjukkan peningkatan aktivitas terutama pada kegempaan MP. Pada tanggal 5 hingga 11 Februari 2012, tercatat 5 kali guguran, 125 kali gempa MP, 3 kali gempa tektonik, dan 11 kali gempa vulkanik dangkal.
Angka ini melonjak tajam dibanding catatan sebelumnya, yaitu pada 29 Januari hingga 4 Februari 2012, hanya terjadi 5 kali guguran, 12 kali gempa tektonik, 18 kali gempa MP, dan satu kali gempa vulkanik dangkal.
Puncak aktivitas terjadi pada 12 Februari yaitu 63 kali gempa MP, guguran 2 kali, gempa tektonik satu kali dan gempa vulkanik dangkal 6 kali.
Pada 13 Februari 2012, aktivitas gempa MP mengalami penurunan yaitu 34 kali, guguran 3 kali, vulkanik dangkal 9 kali dan tektonik jauh satu kali. Sedangkan pada 14 Februari gempa MP terjadi 25 kali dan vulkanik dangkal 14 kali.
Sementara itu Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Hasanudin, menegaskan peningkatan aktivitas Gunung Merapi saat ini adalah fenomena normal yang biasa terkadi pada gunung api aktif. Terjadinya fluktuasi aktivitas adalah hal yang wajar sehingga masyarakat tidak perlu resah.
Namun demikian masyarakat yang bermukim di lereng gunung Merapi, terutama yang bermukim di kawasan rawan bencana (KRB) Merapi, dihimbau untuk selalu waspada. Kewaspadaan itu termasuk menghadapi ancaman tanah longsor dan banjir lahar dingin yang bisa terjadi sewaktu-waktu di musim penghujan seperti sekarang.
Sumber : detikCom
Boyolali
Blogger Comment
Facebook Comment