Magelang (DuniaNews) - Hujan deras di kawasan Gunung Merapi benar-benar membuat repot. Tidak hanya menyebabkan banjir lahar dingin, petir yang menemani hujan lebat di kawasan itu juga membuat alat pemantau Merapi di Desa Ngepos, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang rusak.
agelang, rusak.
Akibat sambaran kilat itu, seperangkat alat yang terdiri dari 3 buah alat pemantauan Merapi tidak lagi dapat berfungsi memantau aktivitas gunung teraktif di Indonesia itu. Padahal, di wilayah Kabupaten Magelang hanya ada dua pos pemantauan Merapi yaitu Pos Babadan di Desa Babadan, Kecamatan Dukun dan Pos Ngepos di Desa Ngepos, Kecamatan Srumbung.Petugas pemantauan Pos Ngepos, Purwanto saat ditemui detikcom Sabtu (21/02/2012) di Pos Pengamatan menjelaskan, sebelum alat pemantau Merapi mati terjadi hujan deras dan angin kencang di sekitar pos, 8 km dari puncak Merapi.
Tiba-tiba, lanjutnya, sekitar pukul 15.00 WIB terjadi hujan angin dan disertai petir menyambar beberapa pemancar yang ada di pos. Listrik juga secara mendadak padam disertai matinya 3 buah alat pemantauan Merapi berupa komputer dan kamera CCTV.
“Akibatnya kami tidak bisa lagi melakukan pemantauan melalui Pos Ngepos dan hanya mengandalkan pemantauan melalui Pos Babadan dan langsung dari BPPTK Yogyakarta,” ujar Purwanto.
Untuk sementara, lanjut Purwanto, petugas hanya bisa melakukan pemantauan secara manual dari hasil pengamatan secara langsung di menara Pos Ngepos. Menara terletak di depan bangunan pos setinggi kurang lebih 120 meter.
Purwanto menambahkan ia sudah melaporkan kejadian rusaknya 3 perangkat alat pemantauan itu ke BPPTK Yogyakarta. Rencananya besok pagi alat segera diperbaiki.
“Sudah, sudah saya laporkan ke BPPTK Yogyakarta. Rencananya baru besok pagi akan diperbaiki,” jelas Purwanto.
Sumber : detik.Com
Blogger Comment
Facebook Comment