Jakarta (Dunianews.com) - Usai menemui Mikhail Kouritsyn, Direktur
Eksekutif Russia-Indonesia Business Council, pada Senin (8/4) kemarin,
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau akrab disapa
Ahok, mengaku tengah menjajaki kemungkinan kerja sama dalam bidang
transportasi dengan negara beruang merah tersebut.
Salah satu poin yang dibicarakan adalah soal sistem "tracking" atau pelacakan armada transportasi.
"Sistem ini nanti misalnya bisa mengetahui kapal legal atau ilegal di laut," ujar Ahok di Balai Kota, Selasa (9/4/2013).
Tak hanya di laut, sistem ini juga berguna untuk memantau pergerakan angkutan darat.
"Itu
juga bisa diterapkan untuk sopir bus di Jakarta, mengisi bensinnya ke
mana, berhenti ke mana. Sopir yang bandel bisa dipanggil siapa namanya.
Buat lalu lintas juga bisa, mengatur kecepatan berapa di jalan," tambah
Ahok.
Saat ini, pihak Rusia tengah menyiapkan informasi rinci
mengenai sistem pelacakan transportasi ini, terutama soal harga, faktor
yang menarik minat Ahok untuk menjalin kerja sama.
"Harga
mungkin masih lebih murah dibanding teknologi Amerika, Eropa. Itu bisa
digunakan sampai ke ERP (Electronic Road Pricing)," tukasnya.
sumber : detik.com
Blogger Comment
Facebook Comment