Pasukan khusus Irak kini hanya berjarak 1,5km dari pinggir timur Mosul dan bersiap memasuki kota yang dikuasai kelompok yang menyebut diri Negara Islam atau ISIS itu. |
Wartawan BBC yang ikut dalam perjalanan bersama mereka mengatakan muncul sejumlah perlawanan, dengan sejumlah bom mobil mengincar konvoi.
Dari selatan, pasukan dari divisi kesembilan bergerak maju.
- Pertempuran di Mosul: ISIS melancarkan berita propaganda
- Pertempuran di Mosul, sekitar 900 milisi ISIS terbunuh
- Laporan dugaan kekejaman ISIS atas warga sipil di Mosul terungkap
Ratusan tentara bersenjata lengkap Humvees dengan tank dan buldozer melangkah maju dengan dukungan serangan udara koalisi yang didukung Amerika Serikat. tambah koresponden kami.
Wartawan BBC Ian Pannell, yang ikut perjalanan unit CTS, mengatakan serangan terhadap Bazwaya, sekitar 3km dari Mosul, dilancarkan pada Senin pagi.
Dalam beberapa jam, kepala Komando Operasi Niniwe Irak, Letnan Jenderal Abdul Amir Yarallah, mengumumkan bahwa mereka telah memasuki Bazwaya dan mengibarkan bendera Irak.
Wartawan kami mengatakan bahwa sejumlah pasukan kini menjajaki bagian-bagian lain pinggiran Mosul, sementara para komandan membuat rencana tentang ke mana mereka harus bergerak sesudah itu.
Pasukan CTS diduga akan menghentikan sementara laju pasukan sampai tentara dan pejuang sekutu di garis depan lainnya juga mencapai pinggiran Mosul.
Jenderal Yarallah mengumumkan sebelumnya bahwa divisi sembilan tentara telah menguasai desa Ellag, 17km selatan Mosul.
Unit-unit tentara juga merebut kembali sejumlah desa di tenggara dan barat daya kota, kata militer, sementara polisi federal bergerak ke utara dari kota Shura menuju Hamam al-Alil.
Sekitar 50.000 pasukan keamanan Irak, pejuang Peshmerga Kurdi, suku Arab Sunni dan milisi Syiah yang terlibat dalam serangan yang sudah berlangsung dua minggu untuk mengusir militan ISIS dari kubu terakhir mereka di kota besar Irak.
Mosul jatuh ke tangan pasukan ISIS pada bulan Juni 2014, dan pemimpin mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, memilih sebuah masjid di kota itu sebagai tempat untuk mengumumkan pembentukan sebuah "kekhalaifahan."
Sebelum serangan dilancarkan pada 17 Oktober, diyakini terdapat antara 3.000 hingga 5.000 militan yang tersisa di Mosul, bersama dengan 1,5 juta warga sipil.
Sejauh ini sudah lebih dari 17.700 warga mengungsi, dan menurut skenario terburuk PBB, sebanyak 700.000 orang lagi kemungkinan akan menyusul pula menjadi pengungsi.
Sumber : BBC Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment