Strategi Zomato Menangkan Hati dan Perut Generasi Millenial

G+


Jakarta, Dunianews.Net -- Beberapa waktu lalu layanan pesan antar makanan Foodpanda menutup fiturnya di Indonesia, namun itu tak membuat layanan sejenis seperti Zomato ketar-ketir, malahan mereka siap melipatgandakan usahanya di Tanah Air.

Salah satu caranya untuk  untuk memenangkan pertarungan sengit dalam industri foodtech dengan fitur sosial yang baru dan juga mutakhir miliknya dengan menghubungkan Zomato dengan aplikasi pihak ketiga.

Zomato sendiri adalah panduan restoran online yang menyediakan informasi lengkap meliputi daftar makanan, foto, ulasan, hingga rating berbagai restoran di Jakarta dan Bali.

Perusahaan yang didukung oleh para investor ini kini mengklaim telah mencapai titik break even di awal tahun, dan telah mendapatkan investasi lebih dari USD225 juta dari berbagai investor termasuk Sequoia Capital, Temasek Holdings, Vy Capital, dan Info Edge India.

Hingga kini, situs dan aplikasi Zomato memiliki informasi mendetil dari 30.000 restoran lebih di Indonesia, dan Zomato tidak mengijinkan restoran membayar untuk mengubah hasil pencarian organik, rating, atau ulasan yang mereka terima dalam Zomato.

Country manager Zomato, Karthik Shetty menjelaskan bagaimana Zomato menargetkan untuk memenangkan hati dan perut dari para generasi millenial di Nusantara.

“Teknologi adalah jantung dari segala hal di Zomato. Banyak hal yang kita gunakan secara cuma-cuma memiliki algoritma kompleks di belakangnya,” ungkap Karthik, melalui keterangan resminya.

“Zomato tidak hanya membantu pengguna dengan menyediakan informasi lengkap mengenai restoran, tetapi juga membantu pengguna ‘menemukan’ dan mencari restoran baru dengan fitur ‘search’ dan ‘nearby’,” tambahnya.

Dia juga Pengguna juga bisa membangun jaringan pecinta kuliner terpercaya milik mereka sendiri. Hal ini sangat penting karena makanan adalah hal yang sangat pribadi dan  biasanya cenderung mempercayai pendapat dari teman terlebih dahulu, atau orang-orang yang kita tahu memiliki selera dan serupa dengan yang kita miliki.

Zomato juga memiliki fitur yang memungkinkan pengguna menciptakan daftar koleksi restoran mereka sendiri, yang pastinya merupakan daftar pribadi yang bisa dengan mudah mereka bagikan ke teman-teman mereka melalui SMS, WhatsApp, Path, Facebook, Twitter, dan lainnya.

Zomato membedakan diri dengan kompetitor seperti Qraved dan MakanLuar melalui beberapa hal kunci. Salah satu hal menarik mengenai kehadiran Zomato di Indonesia adalah fakta bahwa pengguna bisa memilih restoran yang ingin mereka kunjungi dan memesan Uber langsung melalui Zomato untuk mengantarkan mereka ke restoran tersebut.

Sayangnya UberEats masih belum bisa digunakan di Indonesia.

Dalam hal trafik saat ini, Karthik mengatakan bahwa di Jakarta dan Bali Zomato telah memiliki lebih dari 2 juta pengguna yang unik, dengan trafik bulanan mencapai 6 juta kunjungan untuk Jakarta saja. Pengguna lokal biasanya mencari rata-rata sembilan hingga sepuluh laman dalam sekali kunjungan dengan durasi empat menit per sesi.

“Trafik web dan aplikasi kami selalu bertumbuh dalam tingkat yang sehat dari bulan ke bulan di Indonesia, dan ini benar-benar memberikan kami dorongan yang besar,” jelas Karthik.

“Selain pertumbuhan angka pengguna, jumlah ulasan dan foto yang diunggah baik mingguan ataupun bulanan juga merupakan aspek yang sangat menggembirakan. Dari sudut pandang bisnis, semua hal ini membuat pemasukan kami bertumbuh tiap bulan pada tingkat yang sehat.”
   
Lebih jauh lagi, Zomato membedakan diri dari kompetitor di Indonesia dengan memberikan perlakuan yang sama bagi semua restoran.

Karthik menjelaskan,”Satu hal penting yang perlu diketahui pengguna adalah Zomato tidak akan mengijinkan restoran membayar untuk bisa muncul lebih tinggi dalam hasil pencarian, atau mendapatkan rating dan ulasan atau bahkan menghapus ulasan yang ada. Hasil pencarian yang muncul adalah murni organik, dan berdasarkan algoritma kepopuleran kami.”



Sumber : CNN Indonesia
Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment