DN - Sebuah penelitian menemukan bahwa bulan
kelahiran dapat menunjukkan seseorang perihal penyakit yang dimilikinya
terkait faktor lingkungan. Penelitian ini dilakukan oleh Nicholas
Tatonetti, PhD dan ahli lain dari Columbia University Medical Center
(CUMC).
Dilansir dari Big Think, pada bulan tertentu, faktor
lingkungan seperti polusi udara, asap rokok dan lainnya bisa
mempengaruhi perkembangan janin dalam kandungan. Contohnya, bayi yang
lahir di musim panas lebih berisiko mengalami asma sedangkan bayi yang
lahir di musim dingin lebih berisiko alami flu.
Hasil penelitian
yang dipublikasikan dalam Journal of American Medical informatics
Association ini mengungkapkan, jika bayi terlahir antara bulan
Februari—Juli tidak mengalami penyakit tertentu beda halnya dengan bayi
yang lahir pada September—November yang lebih berisiko tinggi. Sementara
bayi yang paling sehat merupakan bayi yang lahir di bulan Mei dan bayi
yang lahir di bulan Oktober menjadi bayi yang paling tidak sehat.
Hasil
ini berdasarkan menganalisis 1.688 penyakit dan merujuk silanh dengan
catatatan kelahiran serta riwayat medis dari 1,7 juta pasien. Dalam
penelitian ini, peneliti menggunakan metode komputasi untuk menilai data
dan mencapai kesimpulan. Berdasarkan analisis data tersebut ditemukan
sebanyak 55 penyakit berhubungan dengan bulan kelahiran.
"Data
ini dapat membantu ilmuwan menemukan faktor risiko penyakit baru. Salah
satu penemuan terpenting adalah adanya sembilan jenis penyakit jantung
yang berhubungan dengan kelahiran,” kata Nicholas, asisten profesor
informatika biomedis di CUMC.
Nicholas menambahkan, bayi yang
lahir di bulan Maret berisiko besar menderita gagal jantung kongestif,
fibrilasi arteri (AFib) dan penyakit kardiovaskular lainnya. Ditemukan
juga, penyakit ADHD sebanyak 1 dari 675 kasus dialami bayi lahir di
bulan November. Para ahli menilai, hal ini disebabkan karena akses
vitamin D lantaran pada bulan tersebut memasuki musim dingin sehingga
sinar matahari berkurang.
"Sangat penting untuk tidak terlalu
memikirkan hasilnya karena walaupun kami menemukan keterkaitan yang
signifikan, risiko penyakit secara keseluruhan tidak sebesar itu. Risiko
terkait bulan kelahiran relatif lebih kecil bila dibandingkan dengan
variabel yang lebih berpengaruh seperti diet dan olahraga karena bisa
dikendalikan,” kata dia.
Sumber : Sindonews.com
Blogger Comment
Facebook Comment