Menteri: Tak Benar Kepemimpinan SBY Melorot

G+

JAKARTA (DuniaNews) - Beberapa menteri anggota Kabinet Indonesia Bersatu II menyatakan tak sependapat dengan hasil penelitian Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang mendapatkan merosotnya kepuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Survei terhadap kepuasan publik pada bulan Juni 2011 tercatat turun sekitar 9,5 persen dibandingkan hasil survei pada Juni 2011. Peneliti senior LSI Sunarto Tjiptohardjono mengatakan survei LSI pada Januari 2011 menunjukkan kepuasan publik terhadap kinerja SBY masih di angka 56,7 persen. Sementara itu, pada bulan Juni 2011 turun ke angka 47,2 persen.
"Saya pikir tidak. Waktu saya ke daerah, ketika saya menyebutkan nama Pak SBY, mereka tepuk tangan. Jadi saya merasakan ada sesuatu yang tidak benar," ungkap pembantu Presiden, Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, di Jakarta, Minggu (26/6/2011).
Hal yang sama disampaikan pembantu lainnya, Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar. "Arus investasi dan keamanan investasi meningkat dengan sangat bagus. Dari sisi itu, harusnya kita mengapresiasi bahwa prestasi Bapak Presiden kita diakui oleh regional, global. Apalagi beliau sekarang (menjabat) sebagai Ketua ASEAN," kata Mustafa.
Ditambahkan, dari sisi Kementerian Negara BUMN, pihaknya telah berkontribusi terhadap pembangunan di Indonesia. Di dalam program Master Plan Program Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), BUMN turut menyumbangkan dana Rp 900 triliun. "Kementerian BUMN lagi bagus-bagusnya," klaim Mustafa.
Melongok hasil survei, Sunarto mengatakan, ketidakpuasan publik terhadap kepemimpinan Presiden tercermin di aspek-aspek ekonomi, politik, penegakan hukum, hingga keamanan pada periode Januari 2010-Juni 2011. Publik menilai tak ada kemajuan dalam aspek ekonomi. Puncaknya, pada September 2010 lalu, yaitu 37,1 persen publik menilai keadaan ekonomi nasional buruk dan sangat buruk.
Di Juni 2011, kondisinya masih tak terlalu berubah, yaitu 35,7 persen publik kecewa dengan kondisi ekonomi nasional. Begitu pula penilaian publik terhadap keadaan politik dan penegakan hukum nasional di Indonesia. Kekecewaan publik terhadap aspek ekonomi dan hukum di bawah kepemimpinan SBY cukup konsisten.
Sunarto mengatakan kepuasan publik atas kinerja SBY merosot tajam di tengah-tengah publik yang hidup di perkotaan dan mereka yang berpendidikan tinggi. Survei dilakukan pada tanggal 1-7 Juni 2011 kepada 1.200 responden di 33 provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dengan margin of error sekitar 2,9 persen.



Editor : Ambar Syahputra
Sumber : KPS
Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment