Jokowi: Islam dan Ke-Indonesiaan Bukan untuk Dipertentangkan
Jakarta -- Presiden Joko Widodo mengundang para ulama ke Istana Negara. Dalam kesempatan itu, Presiden berharap para ulama sebagai pewaris nabi mampu memberi kabar baik, menjaga, dan menuntun umat.
"Nasihat penuh kesejukan dan penuh kedamaian dari para ulama sangat dinanti oleh umat," kata Presiden di hadapan para ulama di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa (1/11/2016).
Presiden mengatakan, pemerintah bersama para tokoh bangsa berupaya menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia tetap berdiri kokoh, menjadi bangsa yang maju. Menurut Presiden, dunia mengakui selama ini Indonesia berhasil menjaga kerukunan.
Presiden tidak omong kosong. Dalam beberapa pertemuan dengan kepala negara, terutama kepala negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), menyampaikan apresiasi kepada Indonesia karena mampu menjaga kehidupan keagamaan.
Karena itu, Presiden berharap, kerukunan antarumat terus terjaga. Dalam hal ini, peran para ulama sangat vital. "Kami harap ulama berani mengambil sikap tegas, Islam dan ke-Indonesiaan bukan dipertentangkan, tetapi kita jaga dan perjuangkan."
Presiden didampingi Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin dan Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto. Sedangkan ulama yang hadir antara lain Ketua Majelis Ulama Indonesia Ma'ruf Amin, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.
Seperti diketahui, Jumat 4 November, organisasi kemasyarakatan Islam akan unjuk rasa. Kapolri Jenderal Tito Karnavian memperkirakan pengujuk rasa sebanyak 30 ribu orang. Namun, hingga hari ini, Polri belum menerima surat pemberitahuan rencana unjuk rasa.
Senin 31 Oktober, Presiden menemui Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman Prabowo, Hambalang, Bogor, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu, Presiden juga berharap, tokoh politik mendinginkan suasana.
Menurut Presiden, demonstrasi merupakan hak konstitusional warga. Hak tersebut dijamin oleh negara. Pernyataan senada disampaikan Prabowo. Dia mengatakan demonstrasi harus berjalan baik dan kondusif.
"Itu yang kami jaga. Kita negara majemuk, banyak suku, agama, dan ras. Kalau ada masalah kita selesaikan dengan sejuk dan damai," tegas Prabowo.
KH Abdullah Gymnastiar, yang populer dengan panggilan Aa Gym, akan ikut turun ke jalan pada 4 November. Dirinya berpesan agar setiap orang yang mengikuti aksi tersebut berlaku damai dan santun.
"Mari kita sampaikan aspirasi dengan tegas namun santun."
Jajaran TNI dan Polri berupaya menjaga unjuk rasa 4 November berjalan damai. Salah satu upaya, polisi menemui para tokoh masyarakat.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono mengimbau masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang beredar di dunia maya terkait unjuk rasa pada 4 November.
Sedangkan Kepala Pusat Penerangan Mabes TNI Brigjen Wuryanto mengatakan peran media massa sangat penting dalam menciptakan suasana tenang di tengah masyarakat menjelang unjuk rasa 4 November. Apapun yang diberitakan media harus mengedepankan kepentingan nasional.
Sumber : Lampost.co
Blogger Comment
Facebook Comment