Jakarta, Dunianews.net
--
Lembaga kemanusian Indonesian Humanitarian Relief
(IHR) membantah isu bahwa donasi yang digalang untuk Suriah ditujukan
untuk membantu kelompok teror di negara tersebut. IHR menyebut isu itu
sebagai fitnah.
Dalam situs resminya, IHR juga menyebut pihak
yang mengaitkan mereka dengan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa
MUI berusaha melakukan usaha memecah belah solidaritas umat Islam.
"Tuduhan
IHR tidak menyalurkan (bantuan) untuk warga Suriah jelas tuduhan fitnah
dan tidak benar. Pihak-pihak yang melakukan propaganda ini hanya
menyandarkan kepada satu potongan berita, tanpa mau melihat informasi
secara utuh," demikian pernyataan sikap IHR dalam situs resmi lembaga
itu, Selasa (27/12).
"Dengan membawa-bawa nama Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI
(GNPF-MUI), kelompok penfitnah – yang diduga jejaring gerakan Pro Rezim
Bashar al Assad di Indonesia ini – ingin berusaha melakukan usaha
memecah ukhuwah umat Islam yang saat ini sedang solid."
Tuduhan
terhadap IHR pertama kali muncul lewat tulisan Moch Zain di akun
facebooknya. Moch Zain menduga bantuan untuk warga Aleppo, Suriah, yang
digalang Ketua GNPF MUI Bachtiar Nasir ditujukan untuk mendukung
kelompok teror Jaysh Al-Islam yang ia sebut sebagai kelompok pemberontak
terhadap pemerintahan Bassar Al-Assad.
Dugaan itu ia ketahui
setelah menyaksikan sebuah video di Youtube yang merekam penemuan
logistik berupa makanan dan minuman dengan kemasan bertulis Indonesian
Humanitarian Relief (IHR).
"Setelah dicek, dus kotak logistik
tersebut berasal dari Indonesian Humanitarian Relief (IHR). Yang mana,
IHR dipimpin oleh Bactiar Nasir," tulis Zain dalam akun facebooknya.
IHR
sendiri mengklaim bantuan telah diberikan kepada warga Suriah. Mereka
menyatakan telah bekerjasama dengan lembaga kemanusian yang kredibel di
Turki, yakni Insan Hak ve Hurriyetleri Insani Yardim Vakfi atau dikenal
dengan nama IHH.
"IHH adalah organisasi lembaga kemanusiaan
internasional yang telah diakui oleh PBB. Dalam kiprahnya, IHH pernah
menjadi inisiator konvoi kemanusiaan Freedom Flotilla menuju Gaza,
Palestina, yang diikuti lembaga dan aktivis kemanusiaan dunia," tulis
IHR.
"Jika pihak-pihak penebar fitnah tersebut tidak
menghentikan tuduhannya setelah pernyataan resmi kami ini, maka kami
akan ambil langkah hukum terhadap para penebar fitnah tersebut,"
demikian pernyataan sikap IHR.
Berdiri Mei 2016
Dalam
situs resminya, IHR ditulis sebagai lembaga nonpemerintah yang
didirikan dan dikelola oleh aktivis kemanusiaan, paralegal, dan tokoh
masyarakat. IHR berdiri tanggal 17 Mei 2016 di Jakarta, Indonesia,
dengan visi menjadi lembaga kemanusiaan global yang terdepan dalam
penanggulangan berbagai problem kemanusiaan.
Tak ada susunan
organisasi dalam situs ihr.foundation. Namun, dari penelusuran
CNNIndonesia.com, IHR sempat bekerja sama dengan lembaga Sinergi
Foundation menggalang dana untuk korban konflik di Suriah.
Dalam
situsnya, Sinergi Foundation menyebut sebagai lembaga independen milik
publik yang berupaya mendorong, menginspirasi, serta membangun
kolaborasi menuju masyarakat yang mandiri dan berkarakter. Mereka
berkiprah di ranah sosial kemanusiaan dan pemberdayaan sejak 2002.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment