Bos Google Panggil Semua Pegawai untuk menyikapi Kebijakan Trump

G+

Jakarta, Dunianews.net - CEO Google Sundar Pichai menegaskan sikapnya yang keberatan dengan kebijakan anti-imigran dan pengungsi yang baru saja diterbitkan oleh Presiden AS Donald Trump.

Menyikapi hal tersebut, Pichai diketahui mengeluarkan sebuah memo internal yang mengaku kecewa dengan dampak dari diberlakukannya kebijakan tersebut.

Secara spesifik ia mengaku kebijakan itu berkaitan dengan akses pembatasan pada Googler -sebutan pekerja di Google- serta keluarganya. Kebijakan ini menurut Pichai akan menghambat AS untuk menemukan bakat-bakat baru yang memberi sumbangsih terhadap negara.

Dalam memo internalnya seperti dilaporkan Bloomberg, Google akan memanggil sekitar 187 karyawannya yang berpotensi terkena dampak kebijakan Trump.

"Kami khawatir dengan dampak kebijakan ini dan kemungkinan adanya pembatasan bagi Googler dan keluarganya, atau yang bisa memberi hambatan untuk menghadirkan bakat hebat ke AS," tulis Pichai dalam memo internalnya.

Ia mengaku memastikan akan membicarakan lebih lanjut permasalahan ini dengan pejabat negara di Washington dan daerah lainnya.

Pichai yang notabene adalah keturunan asal India mengaku tidak mau memberikan komentar yang bisa memicu rasa ketakutan dan ketidak pastian bagi banyak orang, khususnya karyawan Google.

Bukan hanya Google dan Sundar Pichai saja yang menunjukkan aksi protes terhadap kebijakan Trump.

Sejumlah raksasa teknologi asal AS seperti Apple, Microsoft, Twitter, Facebook dan sejumlah perusahaan mengaku terkena imbas langsung kebijakan larangan imigran dari tujuh negara memasuki wilayah AS.

CEO Facebook Mark Zuckerberg merupakan salah satu sosok yang mengutuk keputusan Trump untuk membatasi akses terhadap imigran dari tujuh negara.

"Seperti kebanyakan orang, saya khawatir tentang dampak dan aturan yang baru-baru ini ditandatangani oleh Presiden Trump," tulis Zuck dalam akun Facebook pribadinya.


Sumber : CNN Indonesia

Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment