Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada penurunan penduduk miskin sebanyak 250.000 orang dari Maret 2016 ke September 2016.
Kepala
BPS, Kecuk Suhariyanto, mengungkapkan pada Maret 2016 penduduk yang
masuk kategori miskin sebesar 10,86%, namun pada September 2016 turun
menjadi 10,7%.
"Jadi ada penurunan tipis jumlah penduduk miskin.
Kalau dilihat dari bulan Maret ke September 2016, penurunan jumlah
penduduk miskin sebanyak 250.000 orang," ujar Suhariyanto di kantor
pusat BPS, Jakarta, Selasa (3/1/2016).
Dia melihat upaya
pemerintah menekan angka kemiskinan sejak tahun 2011 terbilang efektif.
Di Maret 2011, angka kemiskinan tercatat sebesar 12,49% dari jumlah
penduduk. Kemudian berkurang menjadi 11,36% di Maret 2013, dan pada
September 2015 kembali berkurang menjadi 11,13%, dan perhitungan
terakhir pada September 2016 penduduk miskin tercatat sebanyak 10,7%.
Dalam
mengukur jumlah penduduk miskin tersebut, sambungnya, BPS menggunakan
konsep kebutuhan dasar, di mana kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi memenuhi kebutuhan dasarnya yakni bahan
makanan yang setara 2100 kalori.
Sementara garis kemiskinan
bukan makanan diukur dari pengeluaran perumahan, sandang, pendidikan,
kesehatan, dan kebutuhan non pangan lainnya.
Selain itu, BPS
mencatat, kesenjangan angka kemiskinan antara desa dan kota yang masih
tinggi. Pada September 2016, jumlah penduduk miskin di kota mencapai
13,96%, sementara kemiskinan di desa 7,73%.
"Meski selama periode
Maret 2016 sampai September 2016 persentase kemiskinan menurun, tapi
jumlah penduduk miskin di perkotaan naik sebanyak 150.000 orang.
Sementara daerah pedesaan turun sebanyak 390.000 orang," pungkas
Suhariyanto.
Sumber : detik
Blogger Comment
Facebook Comment