Jakarta, Dunianews.net
Berbagai produsen otomotif berlomba-lomba kembangkan
mobil listrik, lain halnya dengan perusahaan asal Israel yang memilih
merakit mobil terbang otonom.
Perusahaan teknologi Urban
Aeronautics yang berbasis di Israel sedang dalam tahap menyelesaikan
mobil terbang otonom. Pasalnya, mobil bernama The Comorant ini
diperkirakan masuk ke pasar pada 2020 mendatang.
The Comorant
diklaim bisa melaju di udara dengan kecepatan mencapai 185 kilometer per
jam dengan kemampuan angkut beban hingga 500 kilogram.
"Bayangkan
di sebuah kota ada ledakan bom dan gas kimia tapi kendaraan ini bisa
menerobosnya dengan kendali jarak jauh, lalu mensterilkan area
tersebut," kata CEO Urban Aeronautics Rafi Yoeli.
Walau disebut mobil terbang, angkutan ini sejatinya adalah drone dengan
desain menyerupai mobil. Konsep produk ini seperti helikopter yang
menggunakan rotor untuk mengudara. Hanya saja rotor yang digunakan
berada di dalam drone.
Kantor berita Reuters mewartakan,
penempatan rotor ini signifikan karena mempermudah gerakan mobil
terbang saat bermanuver di antara gedung dan terhindar dari kabel
listrik yang melintang.
Rafi tak lupa mengklaim, mobil terbang ciptaannya ini jauh lebih aman ketimbang helikopter di kawasan tersebut.
Dengan kemampuan demikian, The Comorant memang ditujukan untuk medan berbahaya atau operasi militer.
"Mobil
terbang ini bisa merevolusi beberapa aspek peperangan, termasuk
evakuasi medis prajurit di medan tempur," ujar Tal Inbar selaku kepala
pusat penelitian Fisher Institute for Air and Space Strategic Studies.
Estimasi harga mobil terbang ini mencapai US$14 juta atau sekitar Rp188 miliar.
Saat
ini The Cormorant masih perlu memenuhi syarat layak terbang dari
Federal Aviation Administration (FAA). Walau begitu, The Cormorant telah
sukses menjalani uji coba terbang perdana yang dilaksanakan pada
November lalu.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment