RIO DE JANEIRO - Para polisi di negara bagian Espirito
Santo, Brasil, mengamuk dan membuat kekacauan untuk menuntut kenaikan
gaji dan pembayaran upah yang sudah menunggak selama empat tahun. Amuk
para polisi Brasil yang sudah memasuki hari keenam itu telah menewaskan
sekitar 101 orang.
Serangan para polisi itu mirip adegan film
horor “The Purge” yang tenar tahun 2013. Pemerintah negara bagian
Espirito Santo memastikan para polisi yang terlibat aksi kriminal,
termasuk pembunuhan, akan dihukum.
Menurut laporan media lokal,
para polisi yang mengamuk terlibat pembunuhan, pemerkosaan, dan
perusakan. Wilayah di Brasil itu semakin kacau setelah kelompok geng
juga ambil bagian dalam aksi kekerasan.
Angka pasti dari korban
tewas belum dirilis secara resmi oleh pihak kepolisian maupun pemerintah
negara bagian Espirito Santo. Tapi, seorang juru bicara serikat polisi
kepada Reuters mengatakan ada 101 pembunuhan hingga hari Kamis (9/2/2017).
Sebagian
besar kekerasan terjadi di Victoria—Ibu Kota Negara Bagian Espirito
Santo dan wilayah sekitar. Negara bagian itu berpenduduk lebih dari dua
juta orang.
Stasiun televisi lokal melaporkan sekitar 200 mobil
dicuri di wilaya Vitoria selama kekerasan pecah. Lebih dari 1.200
tentara dan polisi Federal Brasil telah dikerahkan untuk mengendalikan
wilayah yang kacau itu.
Julio Pompeu, direktur sekretariat hak
asasi manusia wilayah setempat ikut membantu pemerintah bernegosiasi
dengan polisi yang menuntut kenaikan dan pembayaran gaji yang menunggak.
”Kami akan menganalisis tawaran tersebut dan melihat apa yang bisa kita
lakukan dalam kenyataannya untuk memajukan situasi ini,” katanya, yang
dikutip Jumat (10/2/2017).
Menurut pihak berwenang, 12 orang tewas dalam 12 jam terakhir sejak kekerasan mulai pecah pada hari Sabtu pekan lalu.
Sumber
Blogger Comment
Facebook Comment