Dunia News -
Siswa sekolah menengah atas menembak sejumlah teman
dan kepala sekolahnya di Grasse, tenggara Perancis pada Kamis kemarin.
Merujuk pada profil di media sosialnya, anak berusia 16 tahun itu
terinspirasi dengan pembantaian Columbine di Amerika Serikat 1999 lalu.
"Penyelidikan
awal menunjukan dia merujuk aksinya pada video pembunuhan massal di
Amerika," ujar juru bicara Kementrian Dalam Negeri Pierre-Henry Brandet
seperti dikutip Reuters, Jumat (17/3).
Berbekal sebuah
senapan pistol, granat, dan mungkin alat peledak buatan sendiri, remaja
tersebut menerobos masuk ke sekolahnya, SMA Lycee Alexis de Tocqueville
dan dikabarkan mengincar sejumlah murid.
Lantaran tak berhasil menemukan target, siswa laki-laki itu menembak
kepala sekolah yang mencoba mencegatnya dan seorang siswa lain saat
berada di lorong sekolah. Setidaknya delapan orang cedera dalam insiden
ini.
Tiga hari sebelumnya, anak seorang dewan lokal
ultra-konservatif Kota Grasse itu sempat memperbaharui foto profil
Facebook-nya, mengenakan mantel kulit menyerupai zombie sambil membawa
dua senjata.
Sejumlah konten yang ia unggah ke lama Facebook juga
dilaporkan berisikan gambar-gambar kekerasan yang tidak normal serta
beberapa potongan gambar dari video penembakan Columbine.
Merujuk
pada akun YouTube-nya, anak laki-laki itu juga mengunggah video
berisikan gambar insiden Columbine dan lagu seorang rapper asal AS Ill
Bill berjudul The Anatomy of School Shooting.
Saluran televisi
Perancis,TV BFM, turut melaporkan anak tersebut sempat mengunggah gambar
ke grup kelasnya yang berisikan sejumlah pemuda berada di kolam renang
berisikan genangan darah.
Jean-Rene Laget, ayah dari anak
laki-laki itu yang merupakan anggota partai kecil di Perancis
mengatakan, selama ini dia mengenal anaknya tak pernah membuat masalah
sebelumnya.
"Dia anak yang benar-benar normal yang tidak membuat
onar tapi sedikit pemalu. Tidak ada yang menyangka bahwa dia mampu
melakukan hal mengerikan seperti itu," kata Laget.
Jaksa Kota
Grasse, Fabienne Atzori berujar, pihaknya menemukan bahwa remaja itu
mengalami kesulitan berinteraksi di sekolah dan memiliki hubungan buruk
dengan beberapa temannya.
Seorang siswa lain, Achraf mengatakan
bahwa teman sekolahnya itu "bukan orang jahat". Dia justru
mengisyaratkan bahwa sang pelaku pernah mengalami bullying oleh teman
sekelasnya.
"Saya pikir penganiayaan yang membuatnya putus akal," katanya.
Tak
lama usai penembakan terjadi, polisi tiba dan segera menangkap anak
laki-laki itu yang dikabarkan tak sedikit pun membuat perlawanan.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment