PATI - Sebuah pemandangan yang cukup memprihatinkan
terjadi di Jalan Dr Susanto, sebelah utara pertigaan Pentol Godi, Pati,
Selasa 2 Mei 2017 sore. Seorang siswi yang dibonceng dua rekan lelakinya
terlihat diciumi dari belakang.
Siswa yang mengapit siswi
tersebut tampak tidak malu, kendati banyak kendaraan yang lalu lalang
melewati jalan raya tersebut. Dari pengamatan di lapangan, ketiga
pelajar tersebut mengendarai sepeda motor Beat Merah. Seragam dan rambut
mereka telah dicorat-coret menggunakan pilok.
Pengamat
pendidikan Universitas Negeri Semarang (Unnes), Hamidulloh Ibda
mengatakan, pemandangan semacam itu tidak lepas dari pengaruh
globalisasi. “Perbuatan itu tidak dianggap amoral, karena menurutnya
keren. Itu tugas bersama guru, orangtua, masyarakat dan Dinas
Pendidikan,” katanya, Rabu (3/5/2017).
Menurut dia, tanggung
jawab pendidikan tidak sepenuhnya dipikul guru. Dalam dunia pendidikan,
ada istilah tripusat pendidikan, yakni pendidikan dari keluarga,
sekolah, dan masyarakat.
Terpisah, satu siswi SMK Tunas Harapan
kedapatan membawa satu botol miras yang dibawa bersama temannya jelang
pengumuman kelulusan. Dia diamankan petugas kepolisian bersama satu
rekannya di Mapolsek Wedarijaksa.
Kapolsek Wedarijaksa AKP
Sulistyaningrum akan memanggil orangtua dan gurunya untuk dilakukan
pembinaan. Dia berharap, pemanggilan orangtua dan guru bisa mendidik dan
memberikan efek jera.
Sumber : Sindonews.com
Blogger Comment
Facebook Comment