Bidan Ini Penemu Lokasi Wisata Unik dan Langka

G+

Objek wisata ini Pemandian Air Soda bukan begitu saja ditemukan, namun semua berkat upaya Minar Sihite (81). Ia adalah sosok di balik penemunya yang bahkan mengharumkan pariwisata Taput. Saat ditemui, Minar mantan bidan ini tidak lelahnya menceritakan sejarah tempat itu. Raut wajahnya selalu ceria dan penuh semangat memberi penjelasan.

Katanya, dulu entah apa yang menggerakkanya pergi ke tempat itu setelah memilih hengkang dari Jakarta pada tahun 1965. Saat itu dia adalah satu di antara mahasiswi di sekolah bidan pertama di Indonesia pada tahun 1955 dan telah bekerja sebagai bidan. Namun ia memilih pulang kampung.

Hingga suatu hari di tahun 1973 silam, tanpa sengaja didatanginya lokasi ini. Pada masa itu, areal itu masih hutan belantara dan tak ada pemukiman serta dikenal angker. Di tempat inilah mulanya ia menemukan air bersoda secara tak sengaja. 

"Saya minum airnya, dan membuat aku terkejut. Rasanya kayak soda. Setelah itu saya buat ritual dan berdoa. Saya bikin tujuh kepal 'itak gurgur' di atas daun pisang," ujar Minar.

Usai ritual, pada malam harinya Minar diberi petunjuk oleh leluhur marga Tobing dalam mimpinya.
"Dia berpesan kepada saya bahwa emas, intan, dan berlian ambilah dari tempat ini. Tapi ada perjanjian bahwa tidak boleh berbicara kotor, tidak boleh telanjang meskipun anak kecil, dan tidak boleh membuat penginapan. Di sini harus hormat," terangnya menjelaskan amanah yang dia dapat.

Berangkat dari mimpi itulah dia membangun kolam ini. Dulunya kolam itu hanya berbentuk kubangan, lalu dikeruknya hingga mengeluarkan mata air dari celah batu yang semakin deras mengalir. Tempat itu juga dulunya dikenal angker.

Amanah yang didapat melalui mimpinya tetap ia jalankan. Perjanjian yang dia amini kala mimpi hingga kini tak diingkarinya.

"Sampai sekarang aku tak mau bikin penginapan di sini. Kolamnya juga harus terbuka, tak boleh ada kamar-kamar," tambahnya.

Dia ceritakan, dulu air soda ini dinamai Aek Rara atau air merah lantaran menyerupai karat. Aek berarti air, dan rara adalah merah. Air ini diyakini mengandung khasiat untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit.


Sumber : Tribun Medan

Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment