4 Masalah Kesehatan Ini Bisa Bikin Kegiatan Bercinta Jadi Tak Menyenangkan

G+

Jakarta, Dunianews.Net - Bercinta seharusnya jadi kegiatan yang menyenangkan bagi pasangan suami istri. Selain kenikmatan menggapai orgasme, bercinta juga dapat menambah keintiman pasutri.

Namun adanya masalah kesehatan berikut ini bisa membuat bercinta menjadi tak menyenangkan. Bahkan beberapa di antaranya membutuhkan pertolongan lanjutan dan harus diobati di rumah sakit.

Apa saja? Dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut 5 masalah kesehatan yang bisa bikin kegiatan bercinta jadi tak menyenangkan:











1. Alergi kondom

dr Hari Nugroho SpOG menuturkan kondom yang banyak didapatkan di lapangan berasal dari lateks, selain itu banyak juga pada kondom tersebut diberi bahan yang dapat memicu kematian sperma yang disebut dengan spermicides.

Ketika mengalami alergi kondom, gejala alergi yang muncul sama seperli alergi lainnya. Bisa timbul gejala ringan seperti muncul bentol-bentol pada bagian tubuh yang terpapar, gatal, batuk, mata berair, bersin, dan hidung berair. Hingga reaksi alergi hebat seperti sesak, tekanan darah menurun, dan mual muntah.

"Kedua bahan tersebut dapat memicu terjadinya alergi. Sebagian besar pemakai kondom yang mengalami alergi akibat lateks, walaupun beberapa juga alergi dengan bahan spermicides," kata dokter yang praktik di RSUD Dr Soetomo Surabaya ini saat berbincang dengan detikHealth.












2. Alergi cairan semen

Bukan hanya kondom yang dapat menyebabkan alergi. Sebagian wanita juga mengalami alergi pada cairan semen atau air mani pria.

Dalam penelitian yang dipublikasikan di Journal of Sexual Medicine, alergi cairan semen membuat seseorang merasa gatal di hidung, mata dan tenggorokan, serta suara gejala penyakit mirip flu lainnya.

Reaksi alergi ini bisa muncul kapan saja, mulai dari beberapa menit setelah ejakulasi hingga berjam-jam setelah orgasme.











3. Sindrom takut penis hilang

Banyak orang yang belum pernah mendengar tentang koro. Ini adalah kondisi mental yang jarang terjadi. Penderita koro memiliki rasa takut yang irasional, takut alat kelamin eksternalnya mengalami penyusutan atau bahkan menghilang.

Koro sebagian besar terjadi pada pria, yang khawatir bahwa penis mereka akan menghilang. Hanya sebagian kecil kasus terjadi pada wanita, yang takut bagian-bagian tubuhnya seperti vulva dan puting payudara menyusut.

Penderita koro biasanya mengalami kecemasan intens yang tiba-tiba, yang berlangsung selama beberapa jam sampai dua hari. Kondisi ini bisa kronis dan berulang.

Sindrom ini paling sering ditemui di China Selatan dan tempat lain di Asia Tenggara, terutama Malaysia dan Indonesia. Koro diakui sebagai penyakit menular seksual dalam pengobatan tradisional China.











4. Post-orgasmic Illness Syndrome (POIS)

Ketika seseorang mengalami gejala seperti flu, sakit kepala, pilek, nyeri otot atau sendi, kelelahan dan sulit berkonsentrasi tepat setelah berhubungan seks, mungkin dirinya memiliki post-orgasmic illness syndrome (POIS).

POIS adalah penyakit yang tidak biasa dan pertama kali diidentifikasi pada tahun 2002. Penyakit ini cenderung mempengaruhi laki-laki dalam waktu 30 menit setelah ejakulasi.

Para peneliti dan dokter masih belum yakin penyebab dari respons ini, namun studi awal menunjukkan bahwa pria mungkin mengalami reaksi alergi sistemik terhadap air maninya sendiri.


Sumber : detikhealth
Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment