DN - Ariel Tatum, Aurel Hermansyah, Angelina Jolie, Kylie Jenner, punya bibir
penuh yang dianggap sensual. Tak sedikit perempuan yang menginginkan
bentuk bibir seperti itu. Beragam cara ditempuh untuk mewujudkan bibir
tebal, padat dan seksi ala artis-artis tersebut, mulai dari operasi
plastik, botox, filler, bahkan cara konyol macam menyedot tutup botol.
Filler
adalah satu zat yang disuntikkan pada bagian tubuh tertentu, bertujuan
untuk menambah volume pada daerah tersebut, biasanya terbuat dari asam
hialuronat, zat yang juga diproduksi di dalam tubuh manusia. Asam
Hialuronat ini disuntikkan ke bawah lapisan kulit untuk menambah volume
dan mengencangkan kulit.
Penambahan volume dengan filler bisa
dilakukan di beberapa bagian tubuh yang dikehendaki seperti mengisi
cekungan mata, hidung, pipi, dagu, pelipis, dahi, tangan, penis, dan
juga vagina. Namun, yang paling populer adalah di bagian hidung, bibir,
dan dagu.
Tujuannya tentu untuk memancungkan hidung, menebalkan
bibir dan melancipkan dagu tentu saja. Dibandingkan dengan melakukan
operasi plastik, kini cara memperbaiki tubuh dengan filler telah
berkembang dan makin diminati. Apalagi, teknik ini dapat mempertahankan
bentuk tubuh yang diinginkan cukup lama, sekitar 6 bulan hingga 2 tahun
lamanya.
Lalu bagaimana prosedur yang harus ditempuh sebelum dan sesudah memakai filler ini?
Danu
Mahandaru, dokter bedah plastik dan estetika pada sebuah klinik
kecantikan di daerah Cipete menjelaskan bahwa sebelum tindakan suntik
ini pasien harus berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Tujuannya
untuk mendapat edukasi serta penanganan yang tepat, sehingga hasilnya
bisa maksimal.
“Dokter yang baik akan menjelaskan pilihan terapi
yang memungkinkan untuk pasien, baik surgery dan non surgery, kelebihan
dan kekurangannya,” katanya kepada Tirto di kliniknya.
Dalam
konsultasi ini, dijelaskan hal-hal yang bisa atau tidak bisa dilakukan
dengan filler, beserta dampaknya. Sebab ada perbaikan bagian tubuh yang
tak bisa dilakukan dengan suntik filler, melainkan operasi. Setelahnya,
jika memungkinkan, dokter dapat langsung memberikan tindakan anastesi di
bagian yang akan disuntik.
Setelah suntik filler dilakukan, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan agar zat yang disuntikkan dapat
bertahan lebih lama. Hindari aktivitas yang berkaitan dengan panas, baik
itu kegiatan outdoor, maupun relaksasi seperti sauna. Sebab, zat filler
akan lebih cepat menguap dalam keadaan panas.
Khusus untuk
suntik filler pada hidung, tiga hari setelah tindakan sebaiknya tak
memakai kacamata agar hidung tak berubah bentuknya. Untuk biayanya,
kisarannya Rp5-7 juta sekali tindakan.
Danu melanjutkan suntik
filler adalah jawaban bagi para pasien yang selama ini menginginkan
perbaikan tubuh namun takut melakukan operasi plastik. Filler memberikan
kembali elastisitas kulit, volume pada wajah, volume pada otot, dan
kulit yang menipis.
Itulah mengapa permintaan terhadap suntik
filler meningkat drastis, setidaknya di kliniknya. Peningkatannya
mencapai 60-100 persen setiap tahunnya dalam dua tahun terakhir. Dalam
seminggu, rata-rata ada 7 pasien umur 20-50 melakukan tindakan ini.
Lalu,
lebih aman mana filler dengan tindakan botox yang sempat menjadi tren
dengan juga menawarkan anti-penuaan sebagai hasilnya? Perbedaan mendasar
antara kedua indakan ini adalah zat yang digunakan dalam suntik.
Botox menggunakan Botulinum toxin,
cairan racun botulinum yang dilemahkan. Tugasnya membuat lumpuh otot
yang diinginkan, menghilangkan kerutan atau mengecilkan otot yang
berlebihan besarnya, atau mengatasi masalah jerawat.
Menurut
Danu, keduanya aman, asalkan dilakukan di dokter spesialis bedah plastik
dan estetika. Bukan pada dokter yang cukup berbekal kursus singkat.
Menurutnya, tindakan yang dimulai dari diagnosis keliru dapat
menimbulkan dampak negatif. Misalnya, alih-alih membikin hidung mancung,
suntik yang salah dapat membuat hidung menghitam.
Saat hendak
menambah volume pada bawah mata, suntikan bisa saja malah masuk ke
pembuluh darah yang mengarah ke mata dan bukan tak mungkin menyebabkan
kebutaan. Dampak lainnya bisa terjadi alergi, dan matinya kulit akibat
pembuluh darah yang tersumbat.
“Kasusnya memang tidak banyak, jarang, tapi sangat mungkin terjadi,” katanya.
Bibir Seksi ala Sedot Botol
Tarif filler untuk
mempertegas garis bibir dan menambah volume agar terlihat seksi boleh
jadi tak terlalu mahal bagi orang-orang yang sangat ingin punya bibir
Angelina Jolie. Tapi cara yang lebih murah bahkan gratis selalu bisa
dicari.
Beberapa waktu lalu tagar #kyliejennerchallenge sempat
trending. Para remaja dari seluruh dunia beramai-ramai memajang foto
bibir mereka yang membengkak dan (menurut mereka) seksi ala Kylie. Cara
mendapatkannya dengan menyedot tutup botol.
Mereka memasukkan
bibir ke dalam botol atau tutupnya dan menghisap udara di dalamnya untuk
sekian waktu sampai bibir kesemutan atau bahkan mati rasa. Itu terjadi
karena terjadi peningkatan aliran darah ke bibir dan mengakibatkan bibir
membengkak.
Beberapa remaja bahkan melakukannya dengan ekstrem,
yakni membiarkan bibir mereka berada di dalam botol atau tutupnya
selama berjam-jam bahkan berhari-hari. Ya, tentu saja tindakan konyol
ini berbahaya. Bibir bisa memar atau infeksi. Tapi, pilihan tentu ada di
tangan Anda. Mau sedot botol, suntik filler, atau melupakan keinginan
berbibir seksi?
Sumber : tirto.id
Blogger Comment
Facebook Comment