Jakarta, Dunianews.net -
Telkom Indonesia menyebut peluncuran satelit Telkom
3S dapat mengurangi ketergantungan mereka terhadap satelit asing. Telkom
mengaku komposisi sewa satelit asing mencapai 50 persen lebih dari
total kebutuhan jaringan yang mereka layani.
Arief Prabowo selaku
Vice President Corporate Communication Telkom berterus terang bahwa
tujuan utama peluncuran satelit baru untuk melepas ketergantungan sewa
transponder satelit yang cukup besar.
Kebutuhan Telkom serta
pelanggannya saat ini mengharuskan mereka menyewa transponder di lebih
dari dua satelit asing. Sementara Telkom tercatat punya dua satelit
sendiri yaitu Telkom 1 dan Telkom 2 yang sudah lama mengorbit.
Kendati begitu, Arief menegaskan kebutuhan satelit Telkom tak lantas terpenuhi dengan peluncuran Telkom 3S.
"Meskipun
nanti satelit Telkom 3S aktif, kami masih harus menyewa sedikit dari
satelit lain," tutur Arief yang ditemui di Stasiun Utama Pengendali
Satelit, Bogor, Senin (30/1).
Arief juga menerangkan bahwa Telkom
3S nantinya akan menjadi jaringan backbone, tidak diperuntukkan
end-user. Itu sebabnya estimasi kapitalisasi bisnis satelit tak akan
seberapa.
"Bisnis satelit kecil sekali karena bukan end-business. Kira-kira hanya 10 persen nilainya dari total revenue," imbuh Arief.
Telkom sendiri menghabiskan dana sekitar Rp2,7 triliun hingga Rp3,33
triliun untuk proyek satelit Telkom 3S. Satelit yang rencananya meluncur
ke orbit pada 15 Februari mendatang diproyeksikan menempati orbit 118°
bujur timur yang ditempati satelit Telkom 2.
Selanjutnya Telkom
3S akan mengambil alih kapasitas jaringan dari Telkom 2 dan
memanfaatkannya dengan transponden di spektrum yang lebih lengkap.
Telkom memperkirakan satelit Telkom 3S akan bertahan di orbit setidaknya selama 15 tahun ke depan.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment