Seoul, Dunianews.net - Korea Utara menuduh Amerika Serikat (AS) dan
Korea Selatan bekerja sama untuk menyiapkan serangan nuklir. Korut
menyatakan komitmen AS dan Korsel atas sistem pertahanan rudal terbaru
membuat Semenanjung Korea berada di ambang perang nuklir.
Pyongyang mengatakan sistem rudal, yang juga ditentang oleh Tiongkok,
adalah bagian dari rencana bersama antara Seoul dan Washington untuk
melakukan serangan pencegahan ke Korut.
Pernyataan Korut yang dikutip dari kantor berita Korean Central News Agency (KCNA)
itu, dikeluarkan bertepatan dengan kunjungan oleh Menteri Pertahanan AS
yang baru, James Mattis, ke Seoul, tempat dia berjanji akan meluncurkan
sistem pertahanan rudal (Terminal High Altitude Area Defense/THAAD)
untuk melindungi pasukan AS dan Korsel.
Mattis menjanjikan respon luar biasa keras untuk setiap serangan
Korut. “Korut terus meluncurkan rudal-rudal, membangun program senjata
nuklir dan melakukan ancaman secara retorika dan sikap,” kata Mattis
dalam konferensi pers di Seoul di dampingi oleh Menteri Pertahanan
Korsel Han Min-koo, Jumat (3/2).
“Setiap serangan kepada AS atau sekutu kami akan dikalahkan, dan
setiap penggunaan senjata nuklir akan ditanggapi secara efektif dan luar
biasa,” tambah Mattis.
Korut menyatakan THAAD adalah bagian dari strategi penyerangan antara
Seoul dan Washington. Negara komunis itu juga menuduh kedua oposisinya
itu membuat sebuah rencana serangan pencegahan ke Korut dan sangat
mendorong itu, mendorong situasi di semenanjung ke ambang perang nuklir.
Sebelumnya, Kamis (2/2), Mattis mengatakan sikap provokatif Pyongyang membuat keberadaan THAAD semakin diperlukan.
Sementara itu, Tiongkok sekali lagi menyerukan penghentian sistem
pertahanan rudal THAAD. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu
Kang, mengatakan Beijing secara tegas menolak sistem baru tersebut.
“Ini tidak berubah, atau tidak akan berubah. Posisi kami jelas dan lurus ke depan,” kata Lu.
Sumber : Berita Satu
Blogger Comment
Facebook Comment