HAIFA - Sekitar 3.000 orang unjuk rasa di luar
Pengadilan Negeri Haifa, Israel, pada hari Minggu untuk menuntut
penutupan fasilitas penyimpanan amonia. Sebab, kapal kargo dan tangki
amonia di Haifa berpotensi meledak dengan kekuatan setara lima bom atom
yang pernah dijatuhkan di Hiroshima.
Jika kapal dan tangki amonia
itu diserang, maka bisa berpotensi membunuh hingga 600 ribu warga
Israel dan sekitarnya. Hakim di pengadilan distrik telah berdiskusi
selama sekitar tiga jam ketika demonstran berkumpul.
Sekolah
menengah dan dan sekolah tinggi di sekitar Haifa dan kota-kota terdekat
juga membatalkan kegiatan belajar mulai dari pukul 08.00 sampai siang
hari. Hal itu untuk memberikan kesempatan bagi para pelajar untuk ikut
dalam unjuk rasa.
“Tangki amonia membahayakan dan mengancam
ratusan ribu warga yang tinggal di distrik Haifa. Saya menyerukan semua
remaja untuk mengajukan pertanyaan yang sulit, membuat wacana, menjadi
aktif terlibat, begerak dan protes untuk merelokasi tangki amonia,” kata
Ketua Dewan Mahasiswa Distrik Haifa, Noy Krief, seperti dikutip Ynet.
Dalam
putusan sebelumnya, pengadilan di Haifa memerintahkan Haifa Group,
produsen pupuk yang mengoperasikan tangki amonia, untuk menghilangkan
bahan kimia dari fasilitas tersebut maksimal hingga 22 Februari.
Kementerian
Perlindungan Lingkungan Israel juga mengatakan bahwa mereka tidak akan
memperpanjang izin operasional tangki amonia yang akan berakhir pada 1
Maret.
Perusahaan pupuk menuduh pihak berwenang Haifa mencoba
untuk menabur ketakutan di kalangan masyarakat. Perusahaan justru
mengklaim fasilitas tangki amonia itu penting untuk ekonomi lokal dan
penutupannya akan berdampak pada sektor pekerjaan.
Fasilitas itu
dinyatakan berbahaya bagi kesehatan masyarakat setelah Technion
Institute of Technology menerbitkan sebuah laporan para ahli pada bulan
Januari lalu. Dalam laporannya, situs amonia belum pernah diperiksa
secara benar sejak dibangun 30 tahun yang lalu.
Jika tangki
amonia itu pecah, misalnya, sebagai akibat dari gempa bumi atau serangan
teroris, maka gas dari ledakannya akan membunuh warga secara massal.
Ketakutan
warga di Haifa semakin meningkat ketika pemimpin Hizbullah Hassan
Nasrallah, mengancam akan meluncurkan roket untuk menghantam tangki
amonia Haifa, serta fasilitas nuklir di Dimona jika perang dengan Israel
pecah lagi.
Menurut laporan tersebut, pengiriman dan penerimaan
amonia melalui pelabuhan kota terjadi setiap bulannya. Jika kapal kargo
pengiriman bocor ke udara, hal itu bisa membunuh hingga 600 ribu orang
di wilayah setempat.
"Untuk menurunkan menara kembar di New York,
para teroris tidak perlu puluhan ton bahan peledak; tidak, mereka
menyadari potensi destruktif dari sebuah pesawat penumpang raksasa,
penuh bahan bakar, dengan kecepatan tinggi,” bunyi laporan para ahli
itu.”Pemimpin Hizbullah benar-benar tepat menyadari tentang potensi
destruktif yang melekat pada wadah dan, yang lebih penting, pada kapal
amonia.”
”Kapal amonia yang memasuki Teluk Haifa setiap empat
minggu ini mirip dengan sebuah kapal yang mengangkut lima bom atom
prima, masing-masing lebih mematikan daripada yang dijatuhkan di
Hiroshima,” imbuh laporan yang diterbitkan Technion Institute of
Technology.
Sumber
Blogger Comment
Facebook Comment