JAKARTA - Website resmi PT Telekomunikasi Selular
(Telkomsel) telah dibajak, dalam aksinya pembajak menulis sebuah kalimat
cacian yang menganggap kuota internet dari Telkomsel sangat mahal.
Menanggapi hal itu, Presiden Direktur Telkomsel Ririek Adriansyah
menjelaskan, seharusnya masalah tarif harus dapat dilihat dengan konteks
yang lebih luas.
Dimana menurut Ririek setidaknya ada dalam
beberapa hal yang perlu diperhatikan. Lebih lanjut dia menerangkan
operator harus melakukan layanan surverable, terjangkau, bukan berarti
murah yang berlebihan, karena murah yang berlebihan akan berdampak pada
operatornya tidak sustainbility, maksudnya operator bisa beroperasi
secara berkelanjutan dengan tarif yang ada.
Kemudian masalah
ketersediaan layanan, hal tersebut terang dia harus dilakukan semerata
mungkin. "Kita di indonesia ini pelanggannya sangat luas. Tidak hanya di
kota besar, tapi di daerah juga yang terpencil. Karena itu kita harus
pastikan, layanan tersebut tersedia di titik tersebut," ujar Ririek, di
Jakarta, Sabtu (29/4/2017).
Dirinya menambahkan, untuk urusan
tarif murah dan mahal itu harus dibandingkan dengan negara lain, karena
cost kita dengan negara lain itu sama. Di Indonesia layanan
telekomunikasi baik voice atau data termasuk salah satu yang paling
murah bahkan di dunia. Itu bisa dibandingkan dengan berbagai operator di
negara lain.
Telkomsel sendiri saat ini telah melaksanakan
pembangunan sekitar 25,000 BTS baru sepanjang 2016, yang mana 92%
diantaranya merupakan BTS 3G/4G. Telkomsel memiliki total BTS sekitar
137,000 unit, dengan komposisi BTS 3G/4G sebesar 61%. "Semua ini
tentunya kami tujukan untuk bisa membantu masyarakat memperoleh akses
telekomunikasi yang dapat mendukung aktivitas sosial dan ekonomi
masyarakat di seluruh Indonesia," paparnya.
Sumber : Sindonews.com
Blogger Comment
Facebook Comment