Jakarta -
Bank Indonesia (BI) dalam surveinya mencatat terjadi penurunan
penjualan rumah di awal tahun khususnya triwulan I-2012. Padahal
penjualan rumah selama lima triwulan berturut-turut selalu mengalami
kenaikan.
"Hasil survei menunjukan terjadi penurunan penjualan
secara triwulan pada semua tipe rumah terutama rumah tipe kecil. Tidak
terjualnya beberapa unit hunian di bawah tipe 36 terkait UU No 1 Tahun
2011 tentang perumahan dan pemukiman diduga berimbas pada penurunan
penjualan rumah tipe kecil," jelas survei BI tersebut seperti dikutip
Minggu (20/5/2012).
Penjualan rumah yang paling terendah terjadi
di Makassar khususnya jenis ruma tipe kecil. Sementara penjualan yang
terbesar masih di Jabodetabek khususnya untuk penjualan rumah kecil.
"Sebagian
besar responden menyatakan bahwa dibandingkan dengan triwulan
sebelumnya permintaan dan penawaran properti residensial di 14 kota
cenderung tetap. Sama halnya dengan triwulan I-2012, pada triwulan
II-2012 responden memperkirakan kondisi permintaan dan penawaran rumah
cenderung tetap untuk semua tipe rumah," katanya.
BI juga
mencatat kenaikan harga rumah secara triwulanan (qtoq), selama periode
triwulan I-2012 untuk semua tipe rumah. Kenaikan harga rumah tertinggi
terjadi pada rumah tipe besar 0,90% (qtoq). Wilayah Padang mengalami
kenaikan harga paling tinggi sebesar 2,17%, rumah tipe besar di wilayah
ini naik 3,09%.
"Peningkatan harga yang cukup tinggi juga terjadi
di wilayah Palembang, dengan kenaikan harga tertinggi terjadi pada
rumah tipe besar 3,31%.
Sementara itu untuk periode tahunan (yoy)
harga rumah untuk semua tipe naik namun melambat dibandingkan periode
sebelumnya. Kenaikan tertinggi terjadi pada tipe kecil 4,42%.
"Kenaikan
harga paling tinggi terjadi di wilayah Medan 6,39%, terutama untuk tipe
besar 7,72%. Kenaikan harga juga terjadi di wilayah Makassar 6,4%,
lebih tinggi dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya
6,04% dengan peningkatan paling tinggi terjadi pada rumah tipe menengah
9,12%," jelas survei itu.
Survei harga properti residensial
merupakan survei tiga bulanan yang dilaksanakan sejak triwulan I-1999
oleh BI. Dilakukan terhadap sampel kalangan pengembang properti di 12
kota yaitu Medan, Palembang, Bandar Lampung, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, Manado, dan Makassar.
Wilayah
Jabodetabek mulai disurvei pada triwulan I-2002, dan pada triwulan
I-2004 ditambah kota Pontianak sehingga menjadi 14 kota. Total responden
yang disurvei mencakup 45 pengembang utama di Jabodetabek dan Banten
dan sekitar 215 pengembang di 13 kantor Bank Indonesia.
Istilah
rumah kecil dalam survei ini merujuk pada rumah dengan tipe di bawah 36
m2, sedangkan rumah tipe menengah dalam rentang 36-70 m2 dan rumah tipe
besar , dengan ukuran di atas 70 m2.
Sumber : detik.com
Blogger Comment
Facebook Comment