Setelah 12 Tahun Melawan Anorexia, Jay Meninggal Akibat Gagal Jantung

G+

Jakarta, 12 Tahun sudah Jay Taylor melawan anoreksia nervosanya. Gangguan makan itu mulai diderita perempuan 24 tahun itu saat usianya masih 11 tahun. Namun dia akhirnya meninggal di usia muda lantaran gagal jantung.

Ia meninggal mendadak di sisi ibunya pada Senin (26/8) lalu di rumahnya di Walker Newcastle. Berbagai bentuk penghormatan diberikan oleh para penderita anoreksia yang pernah dibantu Jay membanjiri akun Facebooknya. Jay terpilih sebagai duta dari Eating Disorder Association saat ia berusia 18 tahun.

Dulu, dia bukan saja membiarkan dirinya kelaparan dengan tidak makan, pada berat badannya yang mencapai 34 kg, ia juga melakukan olahraga yang berlebihan setiap hari.

"Penghormatan atau penghargaan di akun Facebook telah sangat menenangkan. Ia menolong begitu banyak orang yang menderita gangguan makan, namun pada akhirnya ia justru tidak bisa menolong dirinya sendiri," tutur ibunya, Tracey Taylor (45), dikutip dari Daily Mail, Sabtu (31/8/2013).

"Dia seperti mentor dalam berbagai hal. Dia benar-benar penulis yang berbakat dan akan menulis puisi mengenai pengalamannya," ujar Tracey.

Tracey mengatakan bahwa pada saat Jay meninggal hanya ada ia dan Jade, adik perempuannya. Saya senang bisa ada di sana untuk menenangkannya. Saya tidak berpikir ada ikatan seperti ibu dan anak," lanjutnya.

Ia juga mengatakan bahwa anaknya telah lama sakit, saat masih di awal usia belasan. Ia juga menunda pemakaman Jay sampai saudari perempuannya, Sherrie, kembali dari Florida. Karena keduanya begitu dekat.

Setelah kematian Jay, Tracey menuliskan kabar kematian Jay di akun Facebook milik Jay, bahwa anaknya telah meninggal mendadak di rumah pada hari Senin 26 Agustus. Kematian Jay dikarenakan gagal jantung.

Di dalam akun Facebook tersebut, Tracey juga mengatakan, "Saya ada saat ia pertama kalinya bernapas di dunia ini dan saya juga ada saat ia terakhir kalinya menghembuskan napas. Hati saya pedih, hidup tanpanya tidak lagi akan sama. Ia adalah anak yang sangat cantik, berhati emas, senyumnya sangat indah, matanya yang biru menerangi ruangan dan hatinya dipenuhi cinta. Beristirahatlah dalam damai malaikatku. Sampai bertemu lagi."

Teman Jay, Sarah menuliskan, "Jay, hari ini saya pergi ke rumah sakit seperti yang selalu kamu suruh dan saya akan berjuang dalam kenangan kamu. Kamu tidak percaya ada kesembuhan di luar sana untuk kamu, tapi kamu percaya itu ada bagi orang lain. Tidur nyenyak Jay."

Eating disorders adalah masalah ganguan makan yang ditandai dengan perlilaku tidak normal pada makanan yang menyebabkan seseorang merubah kebiasaan makan mereka. Orang yang mengalaminya akan sangat fokus terhadap berat badannya dan bentuk tubuhnya, yang akhirnya menyebabkan mereka hidup tidak sehat yang bisa sangat berbahaya untuk kesehatan mereka.

Ada beberapa masalah gangguan makan, seperti Anorexia Nervosa (membiarkan diri kelaparan dan olahraga berlebihan), Bulimia (tetap makan namun menggunakan obat pencahar dan sengaja sakit), Binge Eating (terdorong untuk makan berlebih).

Kebanyakan orang berpikir bahwa hal ini terjadi karena pada saat remaja, kebanyakan remaja, khususnya wanita, ingin terlihat kurus seperti temannya yang lain atau bahkan lebih kurus dan lebih menarik. Namun sebenarnya penyebab dari gangguan makan seperti itu juga biasanya lebih kompleks.

Faktor risiko yang bisa membuat seseorang lebih cenderung memiliki gangguan makan meliputi, memiliki riwayat keluarga, bentuk tubuh dikritik, gangguan kecemasan, dan situasi stres.


Sumber : detikhealth
Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment