Jakarta - Calon Gubernur DKI Jakarta, Basuki T Purnama (Ahok),
mengungkapkan alasan dia begitu peduli terhadap marbot masjid dan
guru-guru ngaji hingga mau membantu mereka untuk naik haji. Menurut
Ahok, dia melakukan hal tersebut karena ingin melihat adanya kegembiraan
dari orang-orang yang dibantu olehnya.
Ahok mengatakan melihat
senyum orang yang dibantu olehnya tidak dapat digantikan dengan uang.
Karena itu, dia tidak sungkan mengeluarkan uang pribadi demi membantu
orang yang membutuhkan.
"Saya tahu dari orang di kampung saya,
kalau orang bisa jual apa pun demi untuk naik haji. Sekarang banyak
guru-guru ngaji mau naik haji, makanya saya bantu. Saya suka
membayangkan bagaimana rasanya jadi orang lain itu kayak apa," cerita
Ahok dalam acara bedah buku 'A Man Called Ahok' di Hotel Sultan,
Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (20/1/2017).
"Lihat muka orang
senang itu nggak bisa dibayar dengan duit. Perusahaan saya pernah untung
USD 150 ribu, rasanya bukan senang, tapi sukacita. Senangnya beda sama
lihat orang senang. Saya belajar, uang itu belum tentu membawa
kesenangan," lanjutnya.
Mantan Bupati Belitung Timur itu juga
mengatakan dirinya saat ini lebih sehat dan lebih kaya. Ahok mengatakan
dia bisa seperti itu karena, selama menjadi Gubernur DKI, dia bisa
membantu orang lain tanpa perlu mengeluarkan uang pribadinya lagi.
Bahkan Ahok sudah merencanakan apa yang akan dia lakukan di masa tuanya
nanti.
"Sekarang saya lebih senang soalnya bantu orang nggak
pakai duit saya, operasional Gubernur DKI ini gede banget. Enak banget
nggak keluar duit banyak lagi sekarang. Eh dibuat cuti, lemes lagi saya, bobol tabungan lagi saya, ha-ha-ha...," canda Ahok.
"Saya mengkhayal kalau saya sudah pensiun mau jalan-jalan bawa mobil muter-muter nikmatin hidup, mau mancing di kampung," tutupnya.
Sumber : detik
Blogger Comment
Facebook Comment