Pendiri Intel, Imigran Sukses di Ranah Teknologi AS

G+

Jakarta, Dunianews.net - Dampak kebijakan anti-imigran dan pengungsi yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dinilai tak mencerminkan semangat bangsa.

Alasannya, Amerika merupakan negara yang besar berkat sumbangsih kaum imigran dan keturunannya, termasuk di bidang teknologi.

Contoh itu bisa ditemukan di sosok Andrew Grove, salah satu pendiri perusahaan mikro chip Intel.

Grove merupakan keturunan Yahudi kelahiran Hungaria. Saat berusia 20 tahun pada 1957, ia kabur dari pemerintahan komunis Hungaria menuju New York, Amerika Serikat.

Grove ikut mendirikan Intel pada tahun 1968 yang kemudian ditunjuk menjadi CEO di 1987. Di tahun 1997 ia terpilih sebagai Time Person of the Year berkat perannya dalam inovasi mikro chip.

Di luar pencapaian itu semua, Grove merupakan mentor bagi nama-nama besar industri teknologi seperti Steve Jobs, serta para pendiri Google dan Amazon.

Ann Crady Weiss, keponakan Grove, mengaku sangat kecewa dan prihatin bahwa teladan pamannya yang seorang imigran akan sirna seiring pemerintah AS melarang masuk kaum imigran dan pengungsi.

"Saya turut yakin bahwa kita sebaiknya menolak larangan yang ditujukan kepada Andy Grove lainnya yang kebetulan lahir bukan di AS," tulis Weiss di laman NewCo Shift.

Weiss berkeinginan pemerintah membatalkan kebijakan anti-imigran yang ditandatangani Trump Jumat (27/1) lalu. Akibat kebijakan itu, ratusan orang tertahan di bandara AS. Sebagian dari mereka dipaksa terbang kembali ke kota keberangkatan mereka.

Kebijakan anti-imigran ini pun menuai protes dari sejumlah raksasa teknologi AS seperti Google, Apple, Microsoft, dan Twitter yang rata-rata memiliki karyawan imigran.




Sumber : CNN Indonesia

Follow Us :

About Ambar Syahputra Siregar

    Blogger Comment
    Facebook Comment