Dunianews.net - Proyek mobil pedesaan yang digarap Indonesia saat ini selain ditujukan
untuk meningkatkan perekonomian di daerah pedesaan juga sebagai langkah
awal untuk mendukung industri otomotif nasional yang mandiri dengan
tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 100 persen.
Akan tetapi, untuk bisa mewujudkan hal tersebut tentu butuh waktu
yang panjang. Sebagai langkah awal, Kementerian Perindustrian berencana
untuk membangun kerjasama dengan pabrikan mobil asal Jepang, yaitu
Toyota dan Daihatsu. Kedua produsen mobil tersebut akan dipercaya
sebagai pemasok mesin serta transmisi untuk mobil pedesaan.
Dirjen
Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), I
Gusti Putu Suryawirawan mengatakan jika pihaknya tengah mengupayakan
untuk bekerja sama dengan banyak pihak untuk mengembangkan mobil
pedesaan, tak terkecuali produsen di Indonesia. Upaya kerja sama dengan
Toyota dan Daihatsu ini rupanya dipilih sebab kedua produsen mobil itu
berhasil mencatatkan penjualan terbanyak, khususnya untuk komponen
kritikal seperti mesin serta transmisi.
Putu juga menjelaskan jika
pihaknya tak hanya akan bekerja dengan produsen, otomotif, tetapi juga
pemerintah daerah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), universitas, serta
pabrik perakitan nasional. Pemda diharapkan bisa memberikan rekomendasi
SMK yang bisa terlibat dalam produksi dan universitas yang mampu
menyumbang desainnya.
Sementara itu, Dirjen Industri Kecil dan
Menengah (IKM), Gati Wibawaningsih menjelaskan bahwa kontribusi pihak
lokal dikarenakan mereka pun siap memberikan pasokan untuk mobil
pedesaan sebab mereka sudah mampu memproduksi komponen otomotif dari
sentra logam di daerah Klaten dan Tegal.
Menurut catatan Kemenperin, sentra logam di daerah Klaten sudah
memiliki tenaga kerja 3.200 orang. Sedangkan, sentra logam di Tegal
jumlahnya 2.929 unit usaha dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 1.500
orang yang dipekerjakan untuk produksi komponen mesin pertanian,
perkapalan, mesin berat, dan otomotif.
Gati sendiri berharap bahwa
prototipe mobil pedesaan ini nanti bisa disalurkan ke seluruh provinsi
di tanah air. Setiap provinsi bakal mendapatkan satu unit untuk uji
coba. Kemenperin juga akan bekerja sama dengan Kementerian Pedesaan
terkait dengan anggarannya.
Sumber : semisena.com
Blogger Comment
Facebook Comment