MEDAN (DuniaNews) - Petugas kepolisian dituding menangkap tiga
mahasiswa pengunjukrasa yang berakhir pembakaran Pos Polisi simpang
Jalan Pattimura, Medan, Jumat (30/3/2012).
Menurut keterangan pihak kampus dari penjelasan mahasiswanya, tiga mahasiswa diamankan disaat hujan lebat mengguyur Kota Medan.
"Tiga
mahasiswa ditangkap saat hendak lari masuk kedalam kampus disaat turun
hujan lebat," ujar Sutarto, Wakil Rektor III Universitas Dharma Agung
kepada Kasat Brimobda Sumut dan Direktur Shabara Polda Sumut tak jauh
dari kampus.
Dikatakan Sutarto tiga mahasiswa yang diamankan
adalah Chandra Manurung, Toman Tambunan dan seorang mahasiswa yang belum
diketahu identitasnya.
"Ada tidak jaminan dari pihak kepolisian
melepas mereka. Supaya saya bisa jelaskan ke mahasiswa," tanya Sutarto
kepada dua perwira berpangkat Kombes itu.
Mendengar itu, Kasat
Brimob menelpon seseorang agar dipastikan mengenai penangkapan tersebut.
Ia pun meminta ajudannya untuk mencatat nama yang diberikan pihak
kampus.
Sementara dilokasi kejadian seorang mahasiswa tampak
diboyong petugas menuju mobil polisi. Pemuda itu terlihat menangis dan
menyebut dirinya sebagai anak polisi.
"Anak polisinya aku pak.
Tolong lah pak, aku tadi dipukuli dan disiksa," adunya kepada Direktur
Shabara Polda Sumut Kombes D Sinuraya.
"Kamu ikut saya dulu ke Polres, supaya jelas kita minta keterangan," ujar Sinuraya.
Akhirnya, Direktur Shabara Polda Sumut membawa pemuda tersebut ke Polresta Medan untuk diminta keterangan lebih lanjut.
Namun, berdasarkan keterangan sementara pihak kepolisian dilapangan, yang diamankan hanya satu orang mahasiswa.
"Identitasnya belum tau, nanti kita sampaikan," kata seorang petugas.
Sumber : Tribun-Medan
Blogger Comment
Facebook Comment