Jakarta -Perusahaan minyak Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) yaitu PT Pertamina (Persero) terus gencar melakukan aksi
korporasi dengan membeli sejumlah blok migas. Terbaru, Pertamina bersama
dengan PTTEP Netherlands Holding Cooperatie U.A mengakuisisi anak usaha
Hess di Indonesia yang mempunyai saham di 2 blok migas.
Lewat
akuisisi anak usaha Hess di Indonesia ini, Pertamina dan PTTEP menguasai
75% saham atau prticipating interest di Blok Pangkah, dan 23% di Blok
Natuna Sea A.
Menurut VP Corporate Communication Pertamina Ali
Mundakir, akuisisi ini dilakukan secara bersama-sama antara Pertamina
dan PTTEP dengan basis persentase 50:50 untuk total nilai transaksi
sekitar US$ 1,3 miliar atau sekitar Rp 13 triliun. Waktu penyelesaian
untuk transaksi ini akan dilaksanakan sesuai dengan beberapa syarat yang
ditetapkan dalam SPA (share purchase agreement).
"Blok Pangkah
merupakan wilayah kerja yang terletak di bagian Timur Laut Jawa.
Produksi saat ini sekitar 7.000 barel per hari minyak/kondensat dan 33
juta kaki kubik per hari gas," kata Ali dalam siaran pers, Senin
(2/12/2013).
Sementara itu total cadangan terbukti dan potensi
cadangan (2P) di Blok Pangkah diperkirakan sekitar 110 juta barel setara
minyak. Dengan akuisisi ini maka Blok Pangkah secara otomatis akan
dioperatori bersama oleh Pertamina dan PTTEP.
Adapun, Blok Natuna
Sea A merupakan wilayah kerja gas yang terletak di Laut Natuna Barat,
berdekatan dengan perbatasan antara Malaysia dan Indonesia. Produksi
saat ini sekitar 145 MMscfd dari Lapangan Anoa, 75 MMscfd dari Gajah
Baru dan 2.350 barel per hari minyak.
Total cadangan terbukti dan potensi cadangan (2P) diperkirakan sebesar
209 juta barel setara minyak. Adapun partner lain di Blok Natuna Sea A
terdiri dari Premier Oil (operator), KUFPEC dan Petronas yang
masing-masing menguasai hak partisipasi 28,67%, 33,33% dan 15%.
Akuisisi Blok Pangkah dan Natuna Sea A sejalan dengan strategi
pertumbuhan Pertamina untuk mengakuisisi lebih banyak aset berproduksi
yang dapat memberikan tambahan produksi dan cadangan. Lebih dari itu,
akuisisi ini juga akan terus memperkuat posisi Pertamina sebagai tulang
punggung ketahanan energi nasional Indonesia.
Pertamina menargetkan untuk menjadi pemain hulu migas yang dominan di
domestik pada 2015 dan memperluas ekspansi internasionalnya. Pada tahun
2025, produksi Pertamina diproyeksikan mencapai 2,2 juta barel setara
minyak per hari yang akan berasal dari operasi domestik dan luar negeri
dalam proporsi yang seimbang.
Pertamina optimistis kerjasama
antara Pertamina dan PTTEP yang masing-masing memiliki pengalaman
operasional yang kuat akan berkontribusi pada kesuksesan dalam
pelaksanaan akuisisi ini.
Pertamina cukup gencar melakukan
akuisisi aset-aset migas, pada Kamis 28 November 2011 lalu, Pertamina
mengakuisisi unit bisnis ConocoPhillips di Aljazair yang bernama
ConocoPhillips Algeria Limited (COPAL). Nilai akuisisi mencapai US$ 1,75
miliar atau sekitar Rp 17,5 triliun.
Lalu, Pertamina lewat anak
usahanya yaitu PT Pertamina Irak Eksplorasi Produksi, juga membeli 10%
saham atau hak partisipasi di blok minyak West Qurna I Irak milik
ExxonMobil Irak Limited.
Sumber : detikcom
Blogger Comment
Facebook Comment