Jakarta, Diperkirakan ada 10-15 persen wanita tidak
bisa mengalami orgasme atau disebut dengan anorgasmic. Penyebabnya bisa
beraneka macam. Jika sudah begini, siapa yang salah?
Merasakan
pengalaman orgasme bagi wanita memang bukan perkara mudah. Setidaknya,
ada dua hal yang menyebabkan hambatan untuk tidak bisa mencapai orgasme,
yakni dari dirinya sendiri atau dari pasangannya.
"Kalau dari
dirinya sendiri terutama disebabkan oleh faktor psikologis," jelas dr
Johannes Soedjono, M.Kes., SpAnd, spesialis andrologi Unit Kesehatan
Reproduksi/Andrologi dari RS AL Dr Ramelan, Surabaya, saat dihubungi detikHealth, seperti ditulis Rabu (18/9/2013).
Menurut
dr Johannes, trauma karena hubungan seks pada malam pertama yang tidak
menyenangkan dan terasa nyeri, bisa membuat seorang wanita takut untuk
berhubungan intim lagi, meski itu dengan suaminya sendiri. Akibatnya,
orgasme pun sulit untuk didapatkan pada hubungan seks berikutnya.
Bisa
juga karena tidak adanya pengalaman masturbasi saat remaja, sehingga ia
tidak bisa menentukan bagian mana dari tubuhnya yang lebih mudah
terangsang. Faktor pendidikan juga berperan. Misalnya, di keluarganya
dianggap segala sesuatu yang berhubungan dengan seks itu tabu atau
kurang baik jika dibicarakan, sehingga sampai dewasa ia juga sulit untuk
menentukan apa saja yang bisa membuatnya orgasme.
Sedangkan dari
sisi pasangan, bisa jadi karena pasangannya tidak mengerti, tidak bisa
menstimulasi atau tidak bisa mempertahankan ereksi, sehingga saat wanita
tersebut belum mencapai orgasmenya si pria justru sudah ejakulasi
duluan.
Karena itu, kuncinya adalah selalu komunikasi, saling
bicara dengan pasangan apa yang bisa dilakukan oleh pasangan untuk
membantu agar ia bisa mencapai orgasme. Jika keduanya selalu
menutup-nutupi, orgasme akan semakin sulit dicapai.
"Itu sebabnya
foreplay selalu dikatakan penting. Pada fase ini wanita biasanya harus
bisa dirangsang dengan baik untuk bisa mencapai orgasme. Kadang pria
juga terlalu terburu-buru dan melewatkan fase foreplay dan langsung
intercourse sehingga tidak merangsang pasangannya dengan baik," tutup dr
Johannes.
Sumber : detik.com
Blogger Comment
Facebook Comment