Jakarta, Dunianews.net -
Suara lantang, serak dan bergetar terdengar menggema
saat Prabowo Subianto memberi arahan kepada 8.000 kader yang hadir
dalam rapat Partai Gerindra DKI Jakarta, akhir pekan lalu.
Orang
nomor satu di Gerindra itu berapi-api meminta seluruh kader untuk
memenangkan Anies Baswedan-Sandiaga Uno di Pilkada DKI Jakarta 2017.
Tak tanggung-tanggung, Prabowo pun menyatakan kesiapan terjun langsung ke lapangan di sisa 34 hari masa kampanye Pilkada.
"Saya siap untuk keliling Jakarta," ujar dia tegas.
Ucapan
Prabowo di hadapan ribuan kader itu bukan sekadar wacana. Sehari
sebelumnya, Sabtu (7/1), Prabowo mengunjungi tenda-tenda pengungsian di
Kampung Akuarium dan Luar Batang, Jakarta Utara.
Kunjungannya itu
juga ditemani Anies dan Sandiaga. Terik matahari tak menyurutkan
semangat pria berusia 65 tahun itu untuk melihat wilayah yang menjadi
korban penggusuran.
Baca Juga : Pak Jokowi, Kalau Mau Bertemu Prabowo Lagi, Penuhi Dulu Dua Syarat Ini
Mengenakan safari cokelat, kehadiran Prabowo
beserta rombongan menarik perhatian warga. Mereka berkeluh-kesah
mengenai kondisinya pasca-penggusuran.
Prabowo yang juga sempat
berpidato di hadapan warga itu menjanjikan bahwa kepemimpinan Pemerintah
Provinsi DKI Jakarta di bawah Anies-Sandiaga jika terpilih kelak tidak
akan menggusur rakyat kecil.
Aksi turun gunung Prabowo tak
berhenti sampai di sana. Dua kegiatan di akhir pekan tersebut, ternyata
masih diikuti kegiatan lain, seperti yang dilakukan tadi malam.
Di
kediaman keluarga besarnya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Prabowo
mengundang Anies-Sandiaga beserta sejumlah perwakilan relawan Roemah
Djoeang dalam sebuah jamuan makan malam yang disertai pertemuan
tertutup.
Di sisa waktu 34 hari menjelang pemungutan suara, tiga kandidat pasangan
calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta menghadapi sejumlah
agenda penting. Hal itu pula yang dimaksimalkan Prabowo maupun elite
partai pengusung Anies-Sandiaga.
Pada pekan ini saja misalnya,
tiga pasangan calon harus beradu dalam debat kandidat yang
diselenggarakan KPU DKI Jakarta Jumat, 13 Januari. Kemudian debat kedua
pada 27 Januari dan debat terakhir pada 10 Februari.
Kepadatan
jadwal itu belum termasuk rapat umum masing-masing yang berada di akhir
pekan. Kegiatan itu juga masih harus diselingi dengan mengunjungi warga,
terutama yang menjadi basis kekuatan masing-masing.
Dengan
kondisi tersebut, publik tentunya menantikan hasil turun gunung Prabowo
pada elektabilitas Anies-Sandiaga. Sebab, pasangan nomor urut tiga ini
selalu berada di urutan buncit atas hasil beberapa lembaga survei.
Meski
demikian, Anies menampik turun gunungnya Prabowo bukan demi mengerek
elektabilitasnya bersama Sandiaga yang belum kunjung menanjak.
Dia
mengatakan, turunnya Prabowo sudah dari jauh hari direncanakan pada
bulan Januari. Bulan ini, dia menyebutkan seluruh komponen, termasuk
elite partai turun untuk ikut membantu kampanye.
Anies pun belum
bisa menilai efektivitas dan pengaruh dari hasil dua kegiatan turun
gunung Prabowo yang dilakukan di akhir pekan tersebut.
"Belum kelihatan hasilnya, karena baru mulai. Kalau dimulai sejak empat bulan lalu, sampai sekarang itu hambar," ujar Anies.
Namun
Prabowo tentunya tak menampik kemenangan Gerindra di Pilgub DKI Jakarta
bakal memberi pengaruh besar terhadap konstelasi politik di ajang
Pilpres 2019. Tidak mengherankan jika kemudian barisan kader Gerindra
belakangan sudah mulai mendorong Prabowo untuk kembali bertarung
memperebutkan kursi RI 1.
Tunggu Momentum
Sekretaris
Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani telah mengonfirmasi partainya
berencana mencalonkan kembali Prabowo sebagai bakal calon presiden dalam
ajang pilpres 2019.
Namun, Muzani menjelaskan, hingga kini
Partai Gerindra masih menunggu momentum untuk mendeklarasikan pencalonan
Prabowo tersebut.
"Tentang capres, Insya Allah kami akan kembali
calonkan beliau (Prabowo Subianto) pada 2019 nanti. Tapi, deklarasinya
kami sedang mencari momentum yang tepat," ujar Muzani.
Menurut
Muzani, Gerindra juga berencana untuk menggelar deklarasi Prabowo pada
hari ulang tahun partai ke-9, yang jatuh pada 6 Februari 2017. Akan
tetapi, Muzani belum dapat memastikan akan ada deklarasi di momen
tersebut.
Saat ini, kata Muzani, Gerindra tengah fokus untuk
memenangkan Pilkada serentak 2017, terutama di Jakarta. Dalam hal ini,
Gerindra bersama PKS mengusung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno
sebagai calon gubernur dan wakil gubernur. "Saat ini kmi sedang
berkonsentrasi pada pemenangan Pilkada DKI dan daerah lain," ujar
Muzani.
Dorongan Prabowo untuk maju kembali sebagai bakal calon
presiden di Pemilu 2019, sebelumnya terdengar dalam kegiatan Rapat 8.000
Kader Gerindra DKI Jakarta di JIExpo Kemayoran, Minggu (8/1).
Baca Juga : Polisi Periksa 8 Saksi Terkait Buku 'Jokowi Undercover'
Hanya
saja, Prabowo ketika dikonfirmasi saat itu mengaku belum memikirkan
peluangnya untuk maju kembali sebagai bakal calon presiden pada Pilpres
2019, termasuk apabila Pilkada DKI Jakarta 2017 dimenangkan pasangan
Anies-Sandi. Dia masih 'cek ombak' alias melihat situasi dan kondisi
yang saat ini terjadi di lapangan.
"Ya 2019 masih lama, kita
lihat nanti. Kita itu tidak seperti ya bicara politik. Bicara politik
itu bagi saya adalah kepentingan nasional, dan rakyat. Jadi Gerindra
akan membela kepentingan rakyat, bangsa di atas segala kepentingan,"
ujar Prabowo usai kegiatan.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment