Dunianews.net -
Tidak memiliki satupun pabrik perakitan kendaraan
roda empat, membuat Australia mulai dilirik produsen otomotif dari
negara lain, termasuk salah satunya Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yang diam-diam sudah mulai melakukan pendekatan.
Direktur
Senior TMMIN, Edward Otto Kanter mengatakan pihaknya tengah mempelajari
minat dari segmentasi kendaraan di negara kangguru. Mengingat pasar
Australia lebih didominasi mobil berjenis sedan dan double cabin.
"Bagaimana
kami melihat pertumbuhan model-model yang diminati pasar agar nantinya
model yang diproduksi bisa masuk. Tetapi sejauh ini kami dalam tahap
pendekatan," kata Edward di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu
(8/3).
Menurutnya, tahap pendekatan tersebut lebih kepada menyesuaikan
segmen-segmen baru milik Toyota dengan pengembangan di dalamnya. Bagi
dia, produk keluaran Toyota dapat masuk ke pasar di Australia, namun
dengan dimensi berbeda.
"Kalau sekarang kan pickup cukup banyak
ya. SUV (Sport Utility Vehicle) yang besar, kalau sedan lebih banyak
yang besar mereka pakainya," kata dia.
Selain tengah menjajaki
pasar Australia, Toyota juga sudah menambah destinasi untuk negara
tujuan ekspornya di tahun ini yaitu Vietnam. Setelah sebelumnya, tujuan
ekspor Toyota Indonesia untuk kendaraan utuh atau Completely BuildUp
(CBU) berjumlah sembilan negara.
Selain Vietnam, kata dia,
pihaknya saat ini juga tengah menjajaki Maroko sebagai destinasi ekspor.
Direncanakan, 2017 Maroko sudah masuk ke dalam list tujuan ekspor
TMMIN.
"Vietnam itu baru mereka sekarang CBU yang tadinya hanya CKD. Fortuner jadi produk yang akan diekspor ke Vietnam," kata dia.
Peningkatan Ekspor Tingkatkan Kualitas
TMMIN
sendiri menargetkan pertumbuhan ekspor di 2017 tumbuh 10 persen dari
2016, atau setara dengan 185 ribu unit kendaraan. Untuk awal tahun ini
di periode Januari, TMMIN sudah mengekspor kendaraan sebanyak 15.400
unit dari beberapa segmennya.
Tercatat, dari 1987 sampai tahun ini volume ekspor TMMIN sudah mencapai 1.065.100 unit.
Edward
berujar, dalam upaya meningkatkan volume ekspor, pihaknya juga
melakukan pendalaman, pengembangan terkait industri otomotif, terutama
komponen. Tidak lupa, perbaikan pada kegiatan logistik dan peningkatan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Semakin berkembangnya kualitas produksi dari rantai pemasok, Toyota
berharap peningkatan ekspor terus terjadi. Bukan hanya bentuk kendaraan,
melainkan juga bentuk mesin dan komponen kendaraan," ungkapnya.
Edward
menjelaskan, terdapat ribuan komponen yang dibutuhkan untuk memproduksi
satu unit kendaraan secara utuh. Untuk rinciannya, 70 persen komponen
berasal dari rantai pemasok, sedangkan sisanya diproduksi secara
mandiri.
Pemasok dalam hal ini memiliki peranan penting dalam
menjaga kualitas seluruh produk Toyota. "Toyota berkolaborasi dengan
rantai pemasok guna menjaga dan meningkatkan kualitas. Semuanya yang
dilakuka sudah sesuai dengan Sistem Produksi Toyota (Toyota Production
System) di perusahaan pemasok," kata Edward.
Lebih lanjut, ia berjanji, fokusnya juga akan mengarah kepada industri komponen otomotif bersama pemasok lokal di tanah air.
Sumber : CNN Indonesia
Blogger Comment
Facebook Comment