JAKARTA (DuniaNews) - Penolakan rencana PT Pertamina membeli 27,9 persen saham Encore Energy Pte Ltd (EEPL) milik Encore International Ltd (EIL) semakin kuat. Setelah Komisi VII DPR, kali ini giliran Komisi VI DPR yang menampik rencana itu.
Komisi VI DPR mendesak Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Mustafa Abubakar tidak memproses rencana tersebut. Komisi VI DPR yakin, aksi korporasi itu akan merugikan Pertamina dan keuangan negara. "Pembelian itu hanya buang-buang duit," kata Wakil Ketua Komisi VI DPR Aria Bima, Jumat (26/11/2010).
Selain itu, Komisi VI DPR melihat Medco masih mengalami banyak masalah bisnis, antara lain terkait perjanjian kerja sama dengan Pemerintah Libya, hingga masalah eksplorasi blok Donggi Senoro. "Jangan sampai kita membeli barang rusak," ujar Aria.
DPR juga curiga, rencana pembelian tersebut hanya akan menguntungkan pihak-pihak tertentu. Mereka menghitung, kinerja Medco buruk sekali. Menurut DPR, perusahaan tersebut sedang dililit utang mencapai 8,4 juta dollar AS.
Dengan pertimbangan itu, Komisi VI DPR mendesak Mustafa mengambil tindakan tegas. "Mestinya, daripada membeli saham, Pertamina beli sumur-sumur saja, yang jelas menguntungkan," kata Aria.
Dengan cara mengakuisisi saham EIL, Pertamina akan menjadi pemegang saham secara tidak langsung PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC)
Sumber : (KOMPAS.com)
Blogger Comment
Facebook Comment