JAKARTA - Ratusan jemaah umrah asal Indonesia telantar
di Jeddah, Arab Saudi, karena bermasalah dengan agen travel. Informasi
yang diterima Sindonews, Jumat (6/1/2017), dari ratusan jemaah ada yang meninggal dunia.
Kementerian
Luar Negeri (Kemenlu) saat dikonfirmasi membenarkan laporan tersebut.
Namun, perihal laporan korban meninggal, Kemenlu masih melakukan
pengecekan.
“Benar. Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI),
konsuler dan staf teknis haji sedang menemui jemaah yang kembali ke
hetel di Jeddah karena gagal terbang,” kata Pelaksana Tugas Konselor
merangkap Koordinator Perlindungan Warga KJRI Jeddah, Dicky Yunus,
melalui pesan tertulis kepada Sindonews.
“(Soal) info ada yang meninggal akan kita cross check kembali,” lanjut Dicky. ”Sebagian (jemaah) diinapkan di Roshan Hotel, Al Azhar Hotel, di Jeddah,” imbuh dia.
Sementara
itu, Kementerian Agama (Kemenag), menyatakan total awal jemaah yang
telantar di Jeddah sebanyak 102 orang. Namun, sebagian memilih pulang
dengan biaya sendiri. Mereka semestinya pulang ke Tanah Air pada 28
Desember 2016.
Pada 3 Januari 2017, tiga jemaah memilih pulang
dengan biaya sendiri. Disusul lima jemaah lainnya pada 4 Januari.
Kemudian, 14 jemaah menyusul pulang sehari setelahnya.
Sebanyak
14 jemaah dijadwalkan pulang hari ini dengan pesawat Air Asia. Dengan
demikian, total masih ada 66 jemaah yang berada di Jeddah menunggu
jadwal kepulangan.
Kasubdit Pembinaan Umrah Direktorat Pembinaan
Haji dan Umrah, Arfi Hatim, mengatakan bahwa pihaknya sudah memanggil
Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan provider visa
untuk memberikan penjelasan terkait permasalahan ini. Dia juga sudah
mendesak agar kedua belah pihak itu segera menyelesaikan persoalannya
agar jemaah bisa segera dipulangkan ke Tanah Air.
"Kami sudah memanggil dan mendesak pihak PPIU dan provider visa untuk dapat memulangkan segera para jemaah,” kata Arfi di Jakarta, hari ini.
”Kami
juga memastikan jemaah tetap mendapatkan hak-haknya terutama terkait
dengan akomodasi dan kepastian jadwal pemulangan,” imbuh dia.
Sumber : Sindonews
Blogger Comment
Facebook Comment