Makassar (DuniaNews) - Berdasarkan pemantauan di lokasi unjuk rasa penolakan BBM di Makassar,
Jumat (30/3) mahasiswa bercampur dengan masyarakat melakukan penyerangan
kepada polisi. Aksi mahasiswa itu kemudian dibalas dengan tembakan gas
air mata dan mobil meriam air (water canon).
Polisi menghalau
mundur pengunjuk rasa dengan melepaskan tembakan gas air mata dibantu
mobil water canon. Tindakan itu dilakukan untuk mendesak mahasiswa
hingga di depan kampus 45 Makassar, berdekatan dengan Kampus
Universitas Muslim Indonesia (UMI).
Pengunjuk rasa kemudian
menyerang balik polisi dengan melempari batu ke aparat. Bahkan dalam
bentrokan itu, pengunjuk rasa mengunakan ketapel disertai anak panah
serta senjata rakitan untuk melawan petugas.
Tiga korban terluka
akibat serangan anak panah, salah satunya anggota TNI yang sedang
berjaga-jaga. Dua pengunjuk rasa dipukuli lalu diamankan petugas.
Bentrokan
itu dipicu isu pengunjuk rasa ingin menyerang pos polisi yang berada di
pertigaan fly over, kemudian dibalas dengan tembakan gas air mata.
Sontak massa kemudian membalas dengan lemparan batu.
Hingga
berita ini diturunkan kondisi jalan mulai kondusif. Namuan ratusan
pecahan batu dan pecah beling masih berserakan di jalan raya Urip
Sumoharjo Makassar.
Sebelumnya bentrokan dengan aparat kepolisian
juga pecah di jalan Sultan Alauddin kampus Universitas Muhammadiyah
Makassar pada Kamis malam. Pengunjuk rasa diduga menyerang kantor Polisi
Sektor Rappocini. Suasana kondusif pukul 03:00 Wita.
Sumber : RepublikaOnline
Blogger Comment
Facebook Comment