Dunianews.Net - Kasus pencakaran polisi oleh seorang
pegawai Mahkamah Agung (MA), Dora Natalia Singarimbun tengah menjadi
sorotan publik. Banyak netter yang mengecam tindakan wanita itu dan
meluapkan kekecewaanya melalui akun media sosial Dora.
Belakangan diketahui jika Dora ternyata pernah mengaku sebagai driver
Grab Indonesia melalui akun Facebooknya. Dalam postingan tersebut ia
juga sempat menuliskan tentang gaji yang diperolehnya dari pekerjaan itu
dan lainnya.
"Besok sdh gajian kurang lebih 3 jutaa.. saldo rekening 4 jt.. tapi
bakal di debet bayar cicilan rumah 3,7 juta...gaji yg masuk .. bayar
wang skul.. 1 jt gaji k fera 1 jt... sisanya belanja bulanan.... remun
yg masuk 8 juta ... blom bayar mobil 3,2 jt ... blom byr bjb syariah 4,5
juta...manaalaaah cukup FB.... tolong dooong di share siapa yg mau
bantuin gue ....btw... gue ada job sampingan kooq as GrAB DriVer... anak
mama yg ganteeng mulai besok mama mu ini pulang kantor ngegrab
yaahhh....," bunyi potongan postingan Dora pada 27 Oktober lalu.
Menanggapi hal tersebut, Public Relation Manager Grab Indonesia, Ekhel
Liu baru-baru ini mengatakan jika pihaknya telah memeriksa database.
Hasilnya, nama Dora Natalia tidak tercantum sebagai driver Grab
Indonesia.
"Kami sudah melakukan pengecekan. Tidak ada nama Dora Natalia atau Dora
Natalia Singarimbun yang terdaftar dalam sistem kami sebagai mitra
pengemudi," terang Ekhel dilansir Detik "Nama tersebut tidak ada dan kami memiliki kode etik yang perlu diikuti oleh mitra pengemudi kami."
Sementara itu, kasus pencakaran ini tengah ditangani oleh pihak
kepolisian. Kabarnya mereka sudah memeriksa 5 orang, termasuk korban,
Aiptu Sutisna dan saksi-saksi lainnya.
Sumber : wowkeren
Blogger Comment
Facebook Comment