BERLIN - Otoritas terkait di Jerman dijadwalkan membawa
pulang 300 ton emas yang disimpan di lemari besi bawah tanah di New
York, Amerika Serikat (AS) sejak Perang Dingin. Ratusan ton emas itu
diperoleh Jerman Barat dari surplus perdagangan antara 1950 hingga
1960-an.
Ke-300 ton emas itu berwujud emas batangan. Bank sentral
Jerman, Bundesbank, mengatakan sebanyak 111 ton emas sudah dibawa
pulang dari Federal Reserve di New York pada tahun 2016. Saat ini,
giliran 300 ton emas dijadwalkan menyusul dibawa pulang ke Jerman.
”Transfer
ini dilakukan tanpa gangguan atau penyimpangan,” kata anggota dewan
Bundesbank, Carl-Ludwig Thiele, dalam pernyataan pers, yang dikutip The Wall Street Journal.
Ratusan
ton emas milik Jerman itu tidak pernah pindah dari AS sejak Perang
Dingin karena Berlin saat itu takut diinvasi oleh Uni Soviet yang
sekarang bernama Rusia. Jika tak disimpan di AS, Jerman khawatir
emas-emas mereka akan dirampas pasukan Soviet.
Pada tahun 2013,
Jerman diketahui telah memindahkan 300 ton emas dari New York ke
Frankfurt. Pada tahun yang sama, sebanyak 374 ton emas juga dibawa
pulang Jerman dari Paris ke Frankfurt.
Setelah transfer 300 ton
emas dari New York pada tahun ini rampung, Jerman akan terus membawa
pulang setengah dari total emas cadangan 3.378 ton miliknya yang
disimpan di New York dan London.
Thiele mengatakan pemerintahan
Presiden AS Donald Trump tidak mengubah situasi. ”Kami memiliki hubungan
yang (saling) percaya dengan Federal Reserve ,” ujarnya, seperti
dikutip Daily Mail, semalam (11/2/2017).
Sumber
Blogger Comment
Facebook Comment